Lifting Minyak hingga Maret Capai 765.000 Bph
A
A
A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, produksi siap jual (lifting) minyak hingga Maret 2015 mencapai 765.000 barel per hari (bph), masih jauh dari target tahun ini 825.000 bph.
Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono berkomitmen akan terus meningkatkan produksi. Bahkan, lbeberapa hari ini terakhir produksi minyak mulai naik seiring terpacunya produksi Blok Cepu, Lapangan Banyu Urip, Jawa Tengah.
"Produksi Blok Cepu sudah lebih 75.000 bph dari semula hanya 40.000 bph," ungkap dia di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, Blok Cepu terus dalam pengamatan SKK Migas, apakah jumlah produksi terus dapat bertambah dengan mencari titik optimum sesuai progres teknis surface facilities.
"Dengan usaha-usaha teknis dan kegiatan investasi, sejauh ini decline rate bisa diminimumkan di level 3%-5%," kata dia.
Rudianto mengatakan, program-program di sektor hulu migas hingga saat ini masih sesuai rencana. Kendari di tengah fluktuasi harga minyak dunia.
"Pengaruh harga minyak terhadap program-program di kuartal berikut akan didiskusikan dan dievaluasi pada rapat revisi WP&B yang akan dilaksanakan mulai Senin secara maraton dengan seluruh KKKS selama sebulan," kata dia.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan, puncak produksi Blok Cepu akan tercapai pada Oktober 2015.
Dengan asumsi tersebut maka target lifting optimistis tercapai karena saat ini mendekati 800.000 bph. Produksi rata-rata Blok Cepu per hari mengalami peningkatan dan bisa mendorong terealisasinya target 825.000 bph tahun ini.
Berdasarkan data SKK Migas produksi rata-rata minyak pada Januari, Februari, dan Maret 2015 masing-masing sebesar 768.000 bph, 765.000 bph dan 765.000 bph,
Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono berkomitmen akan terus meningkatkan produksi. Bahkan, lbeberapa hari ini terakhir produksi minyak mulai naik seiring terpacunya produksi Blok Cepu, Lapangan Banyu Urip, Jawa Tengah.
"Produksi Blok Cepu sudah lebih 75.000 bph dari semula hanya 40.000 bph," ungkap dia di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, Blok Cepu terus dalam pengamatan SKK Migas, apakah jumlah produksi terus dapat bertambah dengan mencari titik optimum sesuai progres teknis surface facilities.
"Dengan usaha-usaha teknis dan kegiatan investasi, sejauh ini decline rate bisa diminimumkan di level 3%-5%," kata dia.
Rudianto mengatakan, program-program di sektor hulu migas hingga saat ini masih sesuai rencana. Kendari di tengah fluktuasi harga minyak dunia.
"Pengaruh harga minyak terhadap program-program di kuartal berikut akan didiskusikan dan dievaluasi pada rapat revisi WP&B yang akan dilaksanakan mulai Senin secara maraton dengan seluruh KKKS selama sebulan," kata dia.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan, puncak produksi Blok Cepu akan tercapai pada Oktober 2015.
Dengan asumsi tersebut maka target lifting optimistis tercapai karena saat ini mendekati 800.000 bph. Produksi rata-rata Blok Cepu per hari mengalami peningkatan dan bisa mendorong terealisasinya target 825.000 bph tahun ini.
Berdasarkan data SKK Migas produksi rata-rata minyak pada Januari, Februari, dan Maret 2015 masing-masing sebesar 768.000 bph, 765.000 bph dan 765.000 bph,
(rna)