4 Juragan Bisnis Kopi Tercuan di Indonesia, Nomor 1 Berharta Rp59 Triliun
Senin, 23 Januari 2023 - 07:43 WIB
Negara tujuan ekspor pertamanya adalah Arab Saudi pada 1985, berlanjut negara Asia lainnya seperti Hong Kong, Taiwan, Malaysia.
Seiring perkembangan bisnis, produk lainnya lahir dari perusahaan yang sama, mulai dari sereal, permen hingga kedai kopi bernama Excelso yang ditujukan untuk segmen konsumen kelas menengah.
Mengutip laman resminya, PT Santos Jaya Abadi memasang visi menjadi pemimpin pasar dalam produk makanan dan minuman berbasis kopi di Asia.
Beberapa merek di bawah naungannya saat ini adalah Kapal Api , Excelso, Kopi Ya!, Good Day, Kapten, Kopi ABC, Ceremix, Kapal Api Fresco, Kapal Api Grande
Hingga kini Soedomo dikenal sebagai bos perusahaan kopi paling legendaris dengan produknya yang laris di mana-mana. Jumlah karyawannya pun mencapai 14.000 orang.
3. James Prananto
Kisah sukses James Prananto tak lepas dari keberhasilan pengusaha muda kelahiran 1988 itu dalam mengembangkan Kopi Kenangan menjadi unicorn Food and Beverage (F&B) pertama di Asia Tenggara.
James dan teman kuliahnya, Edward Tirtanata, telah lama berkeinginan membangun sebuah bisnis bersama. Keduanya mengawali dengan membuka bisnis teh premium bernama Lewis & Carroll Tea (L&C) yang dimulai di Jakarta. Sayangnya, dengan harga produk yang cukup mahal yaitu berkisar Rp40-60 ribu per cangkir, bisnis L&C tidak berjalan sukses.
Namun, kegagalan itu tak lantas membuat patah arang. Melihat peluang menjanjikan dari kebiasaan orang Indonesia yang gemar minum kopi, pada 2017 James dan rekannya mendirikan gerai kopi bernama Kopi Kenangan yang pertama kali dibuka di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Kabar baik, bisnis barunya mendapat respons positif dari masyarakat sejak hari pertama gerai dibuka. Jika selama ini gerai kafe ternama menjual kopi dengan harga yang cukup mahal, bisa mencapai Rp50.000 per gelas atau cup, Kopi Kenangan membuat harganya menjadi lebih terjangkau. Alhasil, gerai pertama Kopi Kenangan sukses menjual hingga 700 gelas kopi per hari.
Seiring perkembangan bisnis, produk lainnya lahir dari perusahaan yang sama, mulai dari sereal, permen hingga kedai kopi bernama Excelso yang ditujukan untuk segmen konsumen kelas menengah.
Mengutip laman resminya, PT Santos Jaya Abadi memasang visi menjadi pemimpin pasar dalam produk makanan dan minuman berbasis kopi di Asia.
Beberapa merek di bawah naungannya saat ini adalah Kapal Api , Excelso, Kopi Ya!, Good Day, Kapten, Kopi ABC, Ceremix, Kapal Api Fresco, Kapal Api Grande
Hingga kini Soedomo dikenal sebagai bos perusahaan kopi paling legendaris dengan produknya yang laris di mana-mana. Jumlah karyawannya pun mencapai 14.000 orang.
3. James Prananto
Kisah sukses James Prananto tak lepas dari keberhasilan pengusaha muda kelahiran 1988 itu dalam mengembangkan Kopi Kenangan menjadi unicorn Food and Beverage (F&B) pertama di Asia Tenggara.
James dan teman kuliahnya, Edward Tirtanata, telah lama berkeinginan membangun sebuah bisnis bersama. Keduanya mengawali dengan membuka bisnis teh premium bernama Lewis & Carroll Tea (L&C) yang dimulai di Jakarta. Sayangnya, dengan harga produk yang cukup mahal yaitu berkisar Rp40-60 ribu per cangkir, bisnis L&C tidak berjalan sukses.
Namun, kegagalan itu tak lantas membuat patah arang. Melihat peluang menjanjikan dari kebiasaan orang Indonesia yang gemar minum kopi, pada 2017 James dan rekannya mendirikan gerai kopi bernama Kopi Kenangan yang pertama kali dibuka di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Kabar baik, bisnis barunya mendapat respons positif dari masyarakat sejak hari pertama gerai dibuka. Jika selama ini gerai kafe ternama menjual kopi dengan harga yang cukup mahal, bisa mencapai Rp50.000 per gelas atau cup, Kopi Kenangan membuat harganya menjadi lebih terjangkau. Alhasil, gerai pertama Kopi Kenangan sukses menjual hingga 700 gelas kopi per hari.
tulis komentar anda