Manajemen HR Efektif, Organisasi Bakal Kompetitif, Produktif dan Efesien
Selasa, 31 Januari 2023 - 16:16 WIB
Tak lupa, Hary juga menekankan, bahwa HR harus mengerti soal kultur kerja. Sebab, dinamika industri saat ini sangat luar biasa. Jika dulu itu untuk perubahan bisa long time namun sekarang serba cepat. "Kalau kita tidak dinamis, kultur kita tidak positif, kita bisa ketingglan. Saya harapkan semua HR harus paham ini," sambungnya.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya softskill dan hardskill dalam berorganisasi. Apabila setiap sumber daya manusia (SDM) memiliki dua keterampilan tersebut maka akan tumbuh menjadi pekerja yang hebat.
“Orang itu hardskillnya harus jago dan softskill juga harus hebat. Orang yang hardskillnya hebat, tapi softskillnya lemah, orang ini gak ada nilai tambahnya. Maksudnya ya akan gitu-gitu aja. Kalau sekarang jago mungkin tahun depan atau beberapa tahun lagi sudah nggak bagus. Karena dia merasa sudah pintar, nggak mau belajar lagi," ujar Hary.
Dia menambahkan penguasaan softskill yang lebih menonjol daripada hardskill akan jauh lebih berhasil dibandingkan hardskill. Sebab, dengan softskill yang dimiliki otomatis lebih disiplin untuk giat belajar, positif thinking, fokus pada kerjaan, dan bisa efisien mengerjakan sesuatu. Di mana, sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Sebab itu, Hary mendorong budaya seperti itu dapat dibangun di MNC Group. Salah satu caranya, sering mengadakan training and development.
“Saya bisa menjamin orang yang softskill-nya kuat hardskill-nya lemah dia bisa berhasil arena dia disiplin mau belajar terus, positif thinking, melihat orang itu dari sisi baiknya, tidak banyak ngrumpi, selalu berfikir bagaimana saya bekerja produktif, bagaimana efisien, bagaimana saya bisa jadi lebih baik lagi dan sebagainya. Sehingga dia mengalami improvisasi terus menerus. Orang kayak gitu pasti akan maju," kata Hary.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya softskill dan hardskill dalam berorganisasi. Apabila setiap sumber daya manusia (SDM) memiliki dua keterampilan tersebut maka akan tumbuh menjadi pekerja yang hebat.
“Orang itu hardskillnya harus jago dan softskill juga harus hebat. Orang yang hardskillnya hebat, tapi softskillnya lemah, orang ini gak ada nilai tambahnya. Maksudnya ya akan gitu-gitu aja. Kalau sekarang jago mungkin tahun depan atau beberapa tahun lagi sudah nggak bagus. Karena dia merasa sudah pintar, nggak mau belajar lagi," ujar Hary.
Dia menambahkan penguasaan softskill yang lebih menonjol daripada hardskill akan jauh lebih berhasil dibandingkan hardskill. Sebab, dengan softskill yang dimiliki otomatis lebih disiplin untuk giat belajar, positif thinking, fokus pada kerjaan, dan bisa efisien mengerjakan sesuatu. Di mana, sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Sebab itu, Hary mendorong budaya seperti itu dapat dibangun di MNC Group. Salah satu caranya, sering mengadakan training and development.
“Saya bisa menjamin orang yang softskill-nya kuat hardskill-nya lemah dia bisa berhasil arena dia disiplin mau belajar terus, positif thinking, melihat orang itu dari sisi baiknya, tidak banyak ngrumpi, selalu berfikir bagaimana saya bekerja produktif, bagaimana efisien, bagaimana saya bisa jadi lebih baik lagi dan sebagainya. Sehingga dia mengalami improvisasi terus menerus. Orang kayak gitu pasti akan maju," kata Hary.
(akr)
tulis komentar anda