Hartanya Raib Rp 899,3 Triliun, Adani Bukan Lagi Orang Terkaya Asia dan ke-4 Dunia

Selasa, 07 Februari 2023 - 12:04 WIB
Adani Group yang memiliki beragam bisnis mulai dari tambang, pelabuhan, pembangkit listrik, dan pusat data di India, telah menolak tuduhan. Dimana menurutnya sebagai tudingan tidak berdasar dan mengancam akan mengejar semua kemungkinan upaya hukum di pengadilan India.

"Ini bukan hanya serangan yang tidak beralasan terhadap perusahaan tertentu tetapi serangan yang diperhitungkan terhadap India, independensi, integritas, dan kualitas institusi India, serta pertumbuhan dan ambisi India," ungkap Adani Group, dalam laporan setebal 413 halaman, pada 29 Januari.

Peringatan Perusahaan Pemeringkat Kredit

Kepercayaan investor terhadap grup ikut hilang. Investor bertanya-tanya tentang utang grup yang sangat besar dan masalah tata kelola yang diangkat Hindenburg. Aksi diam pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, yang dekat dengan Adani, juga tidak membantu dan berkontribusi untuk mempertahankan gejolak.

Perusahaan pemeringkat kredit S&P Global Ratings baru saja menurunkan prospek entitas tertentu dari Grup Adani karena kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk membiayai diri mereka sendiri dalam beberapa bulan mendatang.

Pada 3 Februari ,S&P menurunkan outlook peringkat untuk Adani Ports & Special Economic Zone dan Adani Electricity Mumbai menjadi negatif dari stabil.

"Ada risiko bahwa kekhawatiran investor tentang tata kelola dan pengungkapan terkait grup bakal lebih besar daripada yang saat ini kami perhitungkan dalam peringkat kami," tulis analis Mary Anne Low dan Chang Jia dalam sebuah catatan.

"Atau bahwa penyelidikan baru dan sentimen negatif pasar dapat menyebabkan peningkatan biaya modal dan mengurangi akses pendanaan untuk entitas yang dinilai," bebernya.

Moody's Investors Service juga mempertanyakan kemampuan Adani untuk mengumpulkan dana dan membiayai kembali utangnya untuk tahun-tahun mendatang.

Kedua perusahaan pemeringkat itu membiarkan peringkat kekuatan finansial konglomerat itu tidak tersentuh, tetapi S&P menjelaskan bahwa kemungkinan bakal menurunkannya dalam jangka pendek, yang akan menjadi pukulan besar bagi Adani Group.

Sebagai informasi Gautam Adani menjadi miliarder pada tahun 2008 setelah memulai perusahaan ekspor komoditas. Namun kebangkitan yang sebenarnya terjadi selama pandemi covid-19.

Tahun lalu, ia menyalip satu demi satu, miliarder papan atas seperti Warren Buffett dan Bill Gates. Dia berhasil melengserkan Jeff Bezos dari posisi kedua orang terkaya sejagat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More