Bangun Database DNA Populasi RI, Startup Asa Ren Kantongi Pendanaan USD 8,15 Juta
Jum'at, 10 Februari 2023 - 18:31 WIB
JAKARTA - Startup data DNA yang berbasis di Indonesia, Asa Ren, mengantongi pendanaan baru tahap awal senilai USD 8,15 juta. Pencapaian pendanaan ini oversubscribed atau melebihi target awal perusahaan.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh investor dari Silicon Valley USA, Top Harvest dan Marcy Venture Partners, serta Kejora Capital (Kejora-SBI Orbit Fund dan Orbit Capital Malaysia).
Selain itu, putaran pendanaan ini juga diikuti oleh investor global dan lokal seperti Northstar Ventures, Naya Capital, Marcy Venture Partners, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dan sejumlah angel investor lainnya.
Sebagai bagian dari proses pendanaan ini, Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain dan CEO InterBIO, Irawan Mulyadi, akan bergabung dalam dewan direksi perusahaan. Founder dan CEO Asa Ren, Aloysius Liang berterima kasih atas kepercayaan para investor dalam pendanaan ini.
“Untuk mendapatkan kepercayaan oleh mitra terkemuka dan investor-investor global adalah suatu kehormatan bagi Asa Ren. Hal ini juga merupakan batu loncatan yang besar dalam capaian perkembangan industri genomik dan kesehatan di Indonesia,” kata Aloysius melalui siaran pers, dikutip Jumat (10/2/2023). “Perusahaan kami akan terus berfokus untuk membangun industri ini bersama dengan mitra kami,” imbuhnya.
Founder Top Harvest Capital, Adam Ghobarah mengatakan, dengan positioning yang unik, Asa Ren dapat menggerakan industri genomik dalam skala besar untuk populasi Indonesia.
“Kerja sama yang mereka lakukan, kapabilitas laboratorium yang mereka miliki, dan target yang mereka tuju menjadi poin unggul yang kami lihat dari perusahaan ini,” tuturnya.
Asa Ren akan menggunakan pendanaan ini untuk memperluas upayanya dalam memperdalam kemampuan digital, mengembangkan bioinformatika klinis, paspor kesehatan elektronik, dan database clinico-genomic yang berfokus pada penyakit tidak menular. Selain itu, Asaren juga menambahkan layanan diagnosa medis dan melengkapi profil data kesehatan para pelanggan.
Founder dan Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh investor dari Silicon Valley USA, Top Harvest dan Marcy Venture Partners, serta Kejora Capital (Kejora-SBI Orbit Fund dan Orbit Capital Malaysia).
Selain itu, putaran pendanaan ini juga diikuti oleh investor global dan lokal seperti Northstar Ventures, Naya Capital, Marcy Venture Partners, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dan sejumlah angel investor lainnya.
Sebagai bagian dari proses pendanaan ini, Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain dan CEO InterBIO, Irawan Mulyadi, akan bergabung dalam dewan direksi perusahaan. Founder dan CEO Asa Ren, Aloysius Liang berterima kasih atas kepercayaan para investor dalam pendanaan ini.
“Untuk mendapatkan kepercayaan oleh mitra terkemuka dan investor-investor global adalah suatu kehormatan bagi Asa Ren. Hal ini juga merupakan batu loncatan yang besar dalam capaian perkembangan industri genomik dan kesehatan di Indonesia,” kata Aloysius melalui siaran pers, dikutip Jumat (10/2/2023). “Perusahaan kami akan terus berfokus untuk membangun industri ini bersama dengan mitra kami,” imbuhnya.
Founder Top Harvest Capital, Adam Ghobarah mengatakan, dengan positioning yang unik, Asa Ren dapat menggerakan industri genomik dalam skala besar untuk populasi Indonesia.
“Kerja sama yang mereka lakukan, kapabilitas laboratorium yang mereka miliki, dan target yang mereka tuju menjadi poin unggul yang kami lihat dari perusahaan ini,” tuturnya.
Asa Ren akan menggunakan pendanaan ini untuk memperluas upayanya dalam memperdalam kemampuan digital, mengembangkan bioinformatika klinis, paspor kesehatan elektronik, dan database clinico-genomic yang berfokus pada penyakit tidak menular. Selain itu, Asaren juga menambahkan layanan diagnosa medis dan melengkapi profil data kesehatan para pelanggan.
Founder dan Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis.
tulis komentar anda