3.800 Karyawan Ford di Eropa Kena PHK, Jerman dan Inggris Paling Banyak

Rabu, 15 Februari 2023 - 07:06 WIB
Produsen mobil, Ford bakal melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap 3.800 karyawan di Eropa selama tiga tahun ke depan. Foto/Dok
NEW YORK - Produsen mobil, Ford bakal melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap 3.800 karyawan di Eropa selama tiga tahun ke depan. Raksasa otomotif itu bakal mengadopsi struktur perusahaan yang lebih ramping karena ingin fokus pada produksi kendaraan listrik.

Sebagai langkah awal, Ford berencana memangkas 2.300 pekerja dalam pengembangan dan administrasi produksi di Jerman, lalu 1.300 di Inggris dan 200 pos lainnya yang tersebar di Eropa. Pihak perusahaan mengungkapkan, bakal tetap mempertahankan sekitar 3.400 pekerja teknik di Eropa.





Dimana mereka akan fokus pada desain dan pengembangan kendaraan, di samping penciptaan layanan terkait. Pembuat mobil terkemuka di dunia itu mengaku telah mempekerjakan sekitar 34.000 orang di Eropa.

Perombakan tidak akan memengaruhi target Ford untuk menjual kendaraan listrik pada tahun 2035. Perusahaan berharap produksi kendaraan berpenumpang berbasis listrik buatan Eropa pertamanya akan dimulai akhir tahun ini.

"Ini adalah keputusan yang sulit dan tidak dianggap enteng. Kami menyadari ketidakpastian yang ditimbulkan untuk tim kami, dan saya meyakinkan mereka bahwa kami akan menawarkan dukungan penuh kepada mereka di bulan-bulan mendatang," kata Manajer umum Ford Model e di Eropa, Martin Sander.



"Membuka jalan menuju masa depan yang menguntungkan secara berkelanjutan bagi Ford di Eropa membutuhkan tindakan dan perubahan berbasis luas dalam cara kami mengembangkan, membangun, dan menjual kendaraan Ford. Ini akan berdampak pada struktur organisasi, skill dan SDM yang akan kita butuhkan di masa depan," bebernya.

Restrukturisasi Ford datang ketika perusahaan melaporkan kinerja kuartal keempat yang brutal usai mengalami penurunan USD11 miliar.

Chief Financial Officer Ford, John Lawler mengaitkan, pendapatan perusahaan yang tertekan sebagian besar disebabkan karena rintangan eksekusi dan manajemen rantai pasokan, dimana produsen kendaraan itu gagal mencapai penjualan yang diharapkan sebesar 100.000 unit tahun lalu.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More