Dicuekin, Dicurigai hingga Diancam Dilaporkan, Pionir Agen BRILink di Brebes Ini Pantang Menyerah Demi Meyakinkan Nasabah
Jum'at, 17 Februari 2023 - 23:55 WIB
Animo masyarakat untuk menjadi agen BRILink sangat tinggi, di mana setiap jam sekitar 10 orang di Indonesia bergabung sebagai agen BRILink.
Hingga akhir Desember 2022, tercatat BRI memiliki 627.000 agen BRILink, meningkat dari posisi akhir Desember 2021 yang sebanyak 540.000. Artinya, jika dirata rata dalam setahun, per hari terdapat 240 orang yang bergabung menjadi agen BRILink.
Terkait jangkauannya, saat ini BRILink telah hadir di 58.896 desa di seluruh Indonesia. Dengan kata lain, agen BRILink telah meng-cover setidaknya 77% dari total desa di Tanah Air.
Dari aspek transaksi, transfer dan setoran menjadi transaksi yang paling sering dilakukan oleh masyarakat melalui agen BRILink dengan proporsi masing masing 35% dan 24%. Kemudian diikuti transaksi tarik tunai, pembayaran BRI Virtual Account (BRIVA), dan pembayaran tagihan listrik.
Lebih lanjut Sunarso menyatakan, BRILink juga menghasilan sharing economy pendapatan berkisar Rp3-4 triliun kepada masyarakat. Tercatat sepanjang tahun 2022, agen BRILink menyumbangkan Fee Based Income bagi BRI sebesar Rp1,4 triliun.
Jika fee yang diterima BRI sebesar Rp1,4 triliun, ungkap Sunarso, artinya yang diterima oleh agen bisa sekitar 2-3 kali, yaitu sebesar Rp3-4 triliun.
"Ini benar-benar sharing economy. Ini adalah implementasi literasi keuangan sekaligus inklusi finansial," tutur alumnus Universitas Indonesia (UI).
Kesuksesan BRI dalam menggerakkan para mantri dan juga agen BRILink hingga ke pelosok negeri tentunya merupakan buah dari transformasi yang berkesinambungan yang terus dilakukan perseroan.
Padaberbagai kesempatan, Sunarso menyatakan bahwa transformasi tidak boleh tergantung pada orang melainkan pada sistem. Dalam tahapan atau proses transformasi tersebut juga perlu dirancang model bisnis baru agar bisa menciptakan nilai melalui cara-cara baru.
Hingga akhir Desember 2022, tercatat BRI memiliki 627.000 agen BRILink, meningkat dari posisi akhir Desember 2021 yang sebanyak 540.000. Artinya, jika dirata rata dalam setahun, per hari terdapat 240 orang yang bergabung menjadi agen BRILink.
Terkait jangkauannya, saat ini BRILink telah hadir di 58.896 desa di seluruh Indonesia. Dengan kata lain, agen BRILink telah meng-cover setidaknya 77% dari total desa di Tanah Air.
Dari aspek transaksi, transfer dan setoran menjadi transaksi yang paling sering dilakukan oleh masyarakat melalui agen BRILink dengan proporsi masing masing 35% dan 24%. Kemudian diikuti transaksi tarik tunai, pembayaran BRI Virtual Account (BRIVA), dan pembayaran tagihan listrik.
Lebih lanjut Sunarso menyatakan, BRILink juga menghasilan sharing economy pendapatan berkisar Rp3-4 triliun kepada masyarakat. Tercatat sepanjang tahun 2022, agen BRILink menyumbangkan Fee Based Income bagi BRI sebesar Rp1,4 triliun.
Jika fee yang diterima BRI sebesar Rp1,4 triliun, ungkap Sunarso, artinya yang diterima oleh agen bisa sekitar 2-3 kali, yaitu sebesar Rp3-4 triliun.
"Ini benar-benar sharing economy. Ini adalah implementasi literasi keuangan sekaligus inklusi finansial," tutur alumnus Universitas Indonesia (UI).
Kesuksesan BRI dalam menggerakkan para mantri dan juga agen BRILink hingga ke pelosok negeri tentunya merupakan buah dari transformasi yang berkesinambungan yang terus dilakukan perseroan.
Padaberbagai kesempatan, Sunarso menyatakan bahwa transformasi tidak boleh tergantung pada orang melainkan pada sistem. Dalam tahapan atau proses transformasi tersebut juga perlu dirancang model bisnis baru agar bisa menciptakan nilai melalui cara-cara baru.
tulis komentar anda