Bismillah, Disiapkan Rp2,6 Triliun untuk Lembaga Pendidikan Islam Hadapi Pandemi

Kamis, 16 Juli 2020 - 19:09 WIB
Foto/ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah siap mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membantu adaptasi kebiasaan baru di lingkungan pesantren. Pemerintah menargetkan akan memulai proyek percontohan di tahun 2020 ini dan akan terus dilanjutkan hingga tahun 2024 nanti. Total anggaran yang akan disalurkan mencapai Rp2,6 triliun.

Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan Purwanto mengatakan, program ini menargetkan untuk tahun ini akan menyiapkan anggaran Rp645,7 miliar untuk bantuan operasional yang menyasar 21.173 lembaga pesantren. Sementara untuk madrasah diniyah takmiliyah akan menyasar 62.153 lembaga dengan anggaran mencapai Rp621 Miliar.

"Untuk lembaga pendidikan Al-Qur'an ditargetkan sebanyak 112 ribu lembaga dengan rencana dana Rp1,1 Triliun. Semuanya untuk satu kali pemberian," ujar Purwanto dalam diskusi virtual hari ini di Jakarta.

Dia menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk perlengkapan standar protokol kesehatan seperti masker, handsanitizer, penyemprotan desinfektan dan lainnya. Selain itu pesantren juga akan dilengkapi sarana sanitasi yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Pemerintah juga akan memprioritaskan bagi pesantren yang sudah beroperasi.



Dia melanjutkan, pemerintah juga akan memberikan anggaran bantuan pembelajaran online bagi 14.115 pesantren. Anggaran yang ditargetkan mencapai Rp211 miliar yang akan diberikan bertahap selama tiga bulan.

"Pesantren bisa menggunakan untuk kebutuhan seperti paket data, kabel, mic, clip on dan lainnya," ujarnya. ( Baca juga: Satu Asrama Pondok Pesantren di Puncak Bogor Dilalap si Jago Merah )

Sementara tujuh Kementerian Lembaga lain juga akan menyalurkan anggaran untuk pesantren di semester dua tahun ini. Beberapa K/L lainnya yang menyiapkan anggaran seperti Kemenaker Kemenpu Kemenperin Kemenkes dan lainnya.

"Ini yang harus kita percepat di semester dua. Walaupun anggaran tersebut tidak sebesar kali ini tapi tetap akan berdampak," ujarnya.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, pihaknya akan turut mendukung PEN untuk lingkungan pesantren. Pihaknya akan membangun kebutuhan sanitasi untuk cuci tangan, wudhu, atau MCK.

"Tahun 2020 sebagai proyek pilot sampai 2024 nanti. Mekanismenya akan menggunakan padat karya," ujar Danis menambahkan.

Menurutnya untuk tahun ini akan menyasar 10 provinsi dengan masing-masing untuk 10 lokasi pesantren. Saat ini pihak Kementerian PUPR masih melakukan survei lokasi yang segera bisa dijadikan pilot percontohan hingga 2021 nanti.

"Tapi kami juga siapkan edukasi pemanfaatan dan penerapan pola hidup bersih setelah diberi bantuan," ujarnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More