Mengungkap Misteri Hilangnya Miliarder China Sejak 2015, Ada Bao Fan hingga Jack Ma

Jum'at, 24 Maret 2023 - 06:58 WIB
Pengawas peraturan keuangan baru akan dibentuk untuk mengawasi sebagian besar sektor keuangan. Pihak berwenang mengatakan, fungsi dari lembaga ini yakni mengawasi celah dalam industri jasa keuangan China yang bernilai triliunan dolar.

Menilik ke belakang, pada tahun 2015 saja tercatat setidaknya ada lima eksekutif yang tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Termasuk Chairman konglomerat Fosun Internasional, Guo Guangchang yang dikenal sebagai pemilik klub sepak bola Liga Primer Inggris Wolverhampton Wanderers.

Guo hilang pada bulan Desember tahun itu, ketika perusahaannya mengumumkan setelah kemunculannya kembali bahwa dia sedang membantu penyelidikan pemerintah.

Dua tahun kemudian pengusaha China-Kanada, Xiao Jianhua diculik dari sebuah hotel mewah di Hong Kong. Dia telah menjadi salah satu orang terkaya di China dan sempat dipenjara tahun lalu karena korupsi.

Selanjutnya pada Maret 2020, taipan real estat Ren Zhiqiang menghilang setelah menyebut Xi sebagai 'badut' terkait penanganannya terhadap pandemi. Kemudian pada penghujung tahun itu, setelah persidangan yang hanya berlangsung satu hari, Ren dijatuhi hukuman 18 tahun penjara atas tuduhan korupsi.

Miliarder paling terkenal yang menghilang adalah pendiri Alibaba Jack Ma. Orang terkaya China saat itu menghilang pada akhir 2020 setelah mengkritik regulator keuangan negara itu.

Akibat dari hal itu rencana mega-listing saham raksasa teknologi keuangan Ant Group ditangguhkan. Dan meskipun menyumbangkan hampir USD10 miliar ke dana 'Kemakmuran Bersama', Jack Ma belum terlihat di China selama lebih dari dua tahun. Dia juga belum didakwa dengan kejahatan apa pun.

Keberadaan Jack Ma masih belum jelas, meskipun ada beberapa laporan seputar keberadaan dirinya yang terlihat di Jepang, Thailand dan Australia dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah China bersikeras tindakan yang diambil terhadap beberapa orang terkaya di negara itu murni atas dasar hukum dan berjanji untuk membasmi korupsi. Tetapi tindakan Beijing juga datang dengan latar belakang liberalisasi selama beberapa dekade dari apa yang sekarang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.

Keterbukaan tersebut membantu menciptakan banyak multi-miliarder yang dengan kekayaan mereka yang sangat besar, memiliki potensi untuk memegang kekuatan cukup besar.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More