Fakta-fakta Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,26 Persen dan Kapitalisasi Pasar Tembus Rp9.390,840 T
Sabtu, 25 Maret 2023 - 09:48 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sepekan berdasarkandata perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20 hingga 24 Maret 2023, tercatatmenguat 1,26% ke level 6.762,254 dari pekan sebelumnya yang berada pada level 6.678,237.Dalam sepekan, kapitalisasi pasar bursa turut mengalami kenaikan 1,18% atau sebesar Rp9.390,840 triliun dari Rp9.281,293 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sedangkan, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 25,45% menjadi 17,262 miliar saham dari 23,155 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa juga mengalami penurunan sebesar 17,90% menjadi Rp10,335 triliun dari Rp12,589 triliun. Begitupun dengan rata-rata frekuensi transaksi harian bursa yang turun sebesar 4,64% menjadi 1.224.863 dari 1.284.405 transaksi pada sepekan sebelumnya.
“Serta Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp207,1 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp3,652 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (25/3/2023).
Di samping itu, pada Jumat (24/3/2023) kemarin, Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2.90 triliun.
Adapun, hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 adalah AAA(idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Lebih lanjut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp25,43 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 520 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,38 triliun dan USD47,5 juta, yang diterbitkan oleh 127 emiten.
Lalu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.468,00 triliun dan USD452,11 juta, serta Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.
Sedangkan, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 25,45% menjadi 17,262 miliar saham dari 23,155 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa juga mengalami penurunan sebesar 17,90% menjadi Rp10,335 triliun dari Rp12,589 triliun. Begitupun dengan rata-rata frekuensi transaksi harian bursa yang turun sebesar 4,64% menjadi 1.224.863 dari 1.284.405 transaksi pada sepekan sebelumnya.
“Serta Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp207,1 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp3,652 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (25/3/2023).
Di samping itu, pada Jumat (24/3/2023) kemarin, Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2.90 triliun.
Adapun, hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 adalah AAA(idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Lebih lanjut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp25,43 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 520 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,38 triliun dan USD47,5 juta, yang diterbitkan oleh 127 emiten.
Lalu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.468,00 triliun dan USD452,11 juta, serta Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda