PGN Kantongi Laba Bersih Rp4,79 Triliun, Naik 7,37% di 2022
Jum'at, 14 April 2023 - 20:42 WIB
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang 2022 lalu. Berdasarkan laporan BEI, laba PGN tercatat sebesar USD326,23 juta atau Rp4,79 triliun, naik 7,37% dari tahun 2021 yang sebesar USD303,82 juta.
Sejalan dengan laba, pendapatan perseroan juga tumbuh 17,53% menjadi USD3,56 miliar atau Rp52,47 triliun, dari sebelumnya sebesar USD3,03 miliar. Berdasarkan segmennya, pendapatan niaga gas bumi mendominasi dengan berkontribusi sebesar USD2,49 miliar atau Rp36,70 triliun.
Selanjutnya, penjualan minyak dan gas bumi tercatat sebesar USD585,27 juta atau Rp8,60 triliun, pendapatan transmisi gas tercatat sebesar USD206,91 juta atau Rp3,04 triliun, dan segmen transportasi minyak mencatatkan pendapatan sebesar USD56,97 juta atau Rp837,72 miliar.
Selanjutnya, pendapatan pemrosesan gas bumi tercatat sebesar USD72,41 juta atau Rp1,06 triliun, pendapatan jasa regasifikasi tercatat sebesar USD102,56 juta atau Rp1,50 triliun, segmen sewa fiber optik tercatat sebesar USD22,59 juta atau Rp332,21 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar USD25,85 juta atau Rp380,11 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan PGAS tahun lalu tercatat sebesar USD2,78 miliar atau Rp40,99 triliun, naik 13,83% dari sebelumnya sebesar USD2,44 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD198,66 juta atau Rp2,92 triliun, serta beban lainnya tercatat sebesar USD18,80 juta atau Rp276,44 miliar.
Per Desember 2022, total nilai aset PGAS tercatat sebesar USD7,19 miliar atau Rp105,79 triliun, susut dari akhir Desember 2021 yang sebesar USD7,51 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD3,75 miliar dan ekuitas sebesar USD3,44 miliar.
Sejalan dengan laba, pendapatan perseroan juga tumbuh 17,53% menjadi USD3,56 miliar atau Rp52,47 triliun, dari sebelumnya sebesar USD3,03 miliar. Berdasarkan segmennya, pendapatan niaga gas bumi mendominasi dengan berkontribusi sebesar USD2,49 miliar atau Rp36,70 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya, penjualan minyak dan gas bumi tercatat sebesar USD585,27 juta atau Rp8,60 triliun, pendapatan transmisi gas tercatat sebesar USD206,91 juta atau Rp3,04 triliun, dan segmen transportasi minyak mencatatkan pendapatan sebesar USD56,97 juta atau Rp837,72 miliar.
Selanjutnya, pendapatan pemrosesan gas bumi tercatat sebesar USD72,41 juta atau Rp1,06 triliun, pendapatan jasa regasifikasi tercatat sebesar USD102,56 juta atau Rp1,50 triliun, segmen sewa fiber optik tercatat sebesar USD22,59 juta atau Rp332,21 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar USD25,85 juta atau Rp380,11 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan PGAS tahun lalu tercatat sebesar USD2,78 miliar atau Rp40,99 triliun, naik 13,83% dari sebelumnya sebesar USD2,44 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD198,66 juta atau Rp2,92 triliun, serta beban lainnya tercatat sebesar USD18,80 juta atau Rp276,44 miliar.
Per Desember 2022, total nilai aset PGAS tercatat sebesar USD7,19 miliar atau Rp105,79 triliun, susut dari akhir Desember 2021 yang sebesar USD7,51 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD3,75 miliar dan ekuitas sebesar USD3,44 miliar.
(nng)
tulis komentar anda