Penerimaan Bea Cukai Turun Jadi Rp72,24 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

Senin, 17 April 2023 - 19:30 WIB
Penerimaan bea dan cukai per Maret turun. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami penurunan, menjadi sebesar Rp72,24 triliun di Maret 2023. Angka ini setara 23,83% dari target APBN 2023, turun 8,93% secara year-on-year (yoy).



"Dibanding perpajakan, ceritanya agak berbeda. Setelah 3 tahun berturut-turut penerimaannya selalu positif, sekarang ini penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami penurunan meski penerimaannya masih cukup baik," ujar Sri dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi April 2023 di Jakarta, Senin (17/4/2023).



Penurunan itu dipengaruhi melemahnya penerimaan bea keluar (BK) menjadi sebesar Rp3,03 triliun dan cukai, namun penerimaan bea masuk (BM) sebesar Rp12,3 triliun di Maret 2023 masih menunjukkan kinerja positif.

"Ini penyebabnya terutama di BK, karena BK mengalami penurunan hingga 71,66%. Ini dipengaruhi harga crude palm oil (CPO) yang terus menurun dan turunnya volume ekspor komoditas mineral," ungkap Sri.

Sehingga, dia mengatakan bahwa memang tidak langsung diekspor dari sisi komoditas mineral secara raw materials. Namun di sisi lain, BM masih tumbuh sebesar 8,84%, didorong oleh pelemahan kurs rupiah dan komoditas utama yang masih tumbuh meskipun kinerja impor sudah mulai menurun.

Penerimaan BM yang terbesar, sebut dia, berasal dari kendaraan roda empat, gas, suku cadang, mesin tambang, dan bahan plastik.



"Kemudian kinerja penerimaan cukai turun 0,72%, ini disebabkan penurunan produksi di Januari 2023, utamanya dari rokok SKM dan SPM golongan 1. Ini karena perpindahan dari produksi rokok golongan 3 yang mengalami kenaikan, sedangkan golongan 1 dan 2 menurun," tandas Sri.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More