Ketika Kemenperin Terkenang Capaian Industri Otomotif Tahun Lalu

Senin, 20 Juli 2020 - 22:03 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mengatakan, bahwa industri otomotif nasional dinilai masih tetap prospektif di masa pandemi. Hal ini terlihat dari menggeliatnya kembali volume penjualan, pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan, dan masih tingginya kapasitas produksi dengan didukung populasi kelas menengah.

Pada 2019, produksi kendaraan roda empat mencapai 1,28 juta unit kendaraan (setara USD13,17 miliar) atau turun 4,2% dari tahun sebelumnya. Namun, kinerja ekspor kendaraan bermotor tahun itu, baik dalam bentuk CBU (mobil keadaan utuh) maupun CKD (mobil dirakit di dalam negeri), mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun sebelumnya.

"Untuk ekspor CBU sebanyak 332 ribu unit meningkat 25,7% dari tahun sebelumnya dan ekspor CKD sebanyak 511 ribu set atau meningkat 523% dari tahun sebelumnya," kata Putu di Jakarta, Senin (20/7/2020).



Berdasarkan data yang ada, penjualan kendaraan bermotor (KBM) roda empat atau lebih pada 2019 masih didominasi jenis kendaraan multifungsi (MPV) di bawah 1.500 cc sebanyak 442 ribu unit atau menyumbang sekitar 43% dari total penjualan nasional. ( Baca juga:Ford Bronco dan Suzuki Jimny, Dua Mobil Tangguh yang Sedot Perhatian Dunia )

Sedangkan jenis kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) di bawah 1.200 cc sebanyak 217 ribu unit atau menyumbang sekitar 21% dari total penjualan nasional.

Putu mengungkapkan, saat ini Indonesia memiliki 22 perusahaan industri KBM roda empat atau lebih yang memiliki fasilitas perakitan dan atau manufaktur di dalam negeri dengan kapasitas produksi sekitar 2,2 juta unit per tahun, dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 75 ribu orang, serta tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,5 juta orang.

Di samping itu, saat ini ada sekitar 1.550 perusahaan industri bahan baku dan komponen otomotif dalam negeri, yang terdiri atas 550 perusahaan industri tier 1, dan 1.000 perusahaan industri merupakan tier 2 dan 3.

Dari jumlah tersebut, 237 perusahaan industri tergabung dalam GIAMM (Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor) dan 128 perusahaan industri tergabung dalam PIKKO (Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif).
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More