Penjualan Menggeliat, Kelas Menengah Jadi Harapan Industri Automotif
Selasa, 21 Juli 2020 - 11:09 WIB
"Jadi, kelas menengah yang berkemampuan membeli sepeda motor dan mobil itu masih menunggu kondisi pandemi ini kapan berakhir. Buktinya dengan PSBB sedikit dibuka, pergerakan pembelian kelihatan di berbagai kota," kata Yulian.
Sementara, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengakui industri automotif nasional, bahkan dunia, memang sempat turun padahal sedang ada upaya untuk bangkit usai adanya pemilihan presiden dan wakil presiden, tapi turun lagi dengan adanya Covid-19.
Menurut dia, industri automotif Indonesia di kawasan ASEAN sebenarnya sudah sangat berkembang, sekalipun masih berada di belakang Thailand yang menempati urutan satu dengan munculnya pesaing baru datang dari Vietnam. (Baca juga: Pasukan TNI Berhasil Selamatkan Warga AS dari Penyanderaan di Kongo)
Namun, katanya, dengan kebersamaan pemerintah dan swasta yang solid diharapkan industri automotif nasional bisa tumbuh lebih baik lagi. Hal lain yang ikut mendorong prospek automotif Indonesia akan berkembang, ungkap Kukuh, adalah pembangunan infrastruktur tetap berjalan walaupun Covid-19 belum selesai.
Gaikindo menilai terus berjalannya pembangunan infrastruktur akan berimbas pada pemerataan ekonomi di daerah-daerah. Kondisi ini pula yang mengakibatkan penjualan kendaraan bermotor mulai merata di hampir semua daerah dan tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
"Kalau 20 tahun lalu sebesar 80% penjualan kendaraan terkonsentrasi di Pulau Jawa, tapi sekarang penjualan di Jawa hanya 40%," katanya. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 jenazah di TPU Karang Bahagia bekasi Dicuri)
Kukuh mengatakan, pihaknya ikut mendorong dan mendukung program kendaraan listrik sebagai kendaraan alternatif untuk mengurangi bahan bakar fosil. Meskipun demikian, dia mengakui, masih banyak hal yang harus dibenahi dan dilakukan oleh pemerintah dan swasta agar program kendaraan listrik bisa tumbuh dan berjalan dengan baik dan berjalan lancar. (Hafid Fuad/Rakhmat Baihaqi/Ant)
Sementara, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengakui industri automotif nasional, bahkan dunia, memang sempat turun padahal sedang ada upaya untuk bangkit usai adanya pemilihan presiden dan wakil presiden, tapi turun lagi dengan adanya Covid-19.
Menurut dia, industri automotif Indonesia di kawasan ASEAN sebenarnya sudah sangat berkembang, sekalipun masih berada di belakang Thailand yang menempati urutan satu dengan munculnya pesaing baru datang dari Vietnam. (Baca juga: Pasukan TNI Berhasil Selamatkan Warga AS dari Penyanderaan di Kongo)
Namun, katanya, dengan kebersamaan pemerintah dan swasta yang solid diharapkan industri automotif nasional bisa tumbuh lebih baik lagi. Hal lain yang ikut mendorong prospek automotif Indonesia akan berkembang, ungkap Kukuh, adalah pembangunan infrastruktur tetap berjalan walaupun Covid-19 belum selesai.
Gaikindo menilai terus berjalannya pembangunan infrastruktur akan berimbas pada pemerataan ekonomi di daerah-daerah. Kondisi ini pula yang mengakibatkan penjualan kendaraan bermotor mulai merata di hampir semua daerah dan tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
"Kalau 20 tahun lalu sebesar 80% penjualan kendaraan terkonsentrasi di Pulau Jawa, tapi sekarang penjualan di Jawa hanya 40%," katanya. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 jenazah di TPU Karang Bahagia bekasi Dicuri)
Kukuh mengatakan, pihaknya ikut mendorong dan mendukung program kendaraan listrik sebagai kendaraan alternatif untuk mengurangi bahan bakar fosil. Meskipun demikian, dia mengakui, masih banyak hal yang harus dibenahi dan dilakukan oleh pemerintah dan swasta agar program kendaraan listrik bisa tumbuh dan berjalan dengan baik dan berjalan lancar. (Hafid Fuad/Rakhmat Baihaqi/Ant)
(ysw)
tulis komentar anda