Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Indonesia Harus Punya Gudang Beras di Luar Negeri
Rabu, 03 Mei 2023 - 13:23 WIB
JAKARTA - Ancaman kemarau panjang atau El-Nino bisa berdampak buruk ke sektor pertanian , sehingga bisa memengaruhi dari segi produktivitas. Pemerintah diharapkan bisa meningkatkan stok cadangan beras yang dimiliki untuk memastikan ketersediaan dan kualitas pangan yang baik, baik dari sisi harga maupun kualitasnya.
Namun demikian, pada awal tahun 2023, cadang beras pemerintah dinilai sangat terbatas, sehingga masih cukup rentan untuk menghadapi El Nino.
"Awal tahun 2023 cadangan beras pemerintah menjadi salah salah satu yang terendah dalam sejarah. Kita harus menambahkan stok di gudang-gudang kita, sehingga pemerintah memiliki stok cadangan yang cukup," ujar Bayu Krisnamurthi, pengamat pangan dari IPB, dalam Market Review IDXChannel, Rabu (3/5/2023).
Menurutnya pemerintah perlu membangun gudang penyimpanan beras di negara-negara produsen padi. Tujuannya agar cadangan beras pemerintah tetap aman ketika menghadapi suatu keadaan darurat seperti krisis ataupun perubahan iklim.
Selain itu pembangunan gudang-gudang penyimpanan di luar negeri juga berfungsi untuk menjaga harga pasar di dalam negeri. Jadi ketika cadangan beras sedang melimpah tidak membuat harga beras milik petani jatuh terlalu dalam.
Akan tetapi apabila stok dalam negeri kekurangan, masih punya cadangan di negara lain. Alhasil, bisa mengendalikan kenaikan harga beras.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia, bahkan pada tahun 2030 diramalkan penduduk Indonesia akan bertambah 30 juta jiwa. Peningkatan populasi itu tentu akan membuat permintaan akan bahan pangan, khususnya, beras juga meningkat, sehingga gudang penyimpanan pemerintah perlu diperbanyak untuk memitigasi terjadinya krisis pangan.
"Jadi negara sebesar Indonesia harus memiliki stok pangan bukan hanya dalam lingkup Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya," pungkasnya.
Namun demikian, pada awal tahun 2023, cadang beras pemerintah dinilai sangat terbatas, sehingga masih cukup rentan untuk menghadapi El Nino.
"Awal tahun 2023 cadangan beras pemerintah menjadi salah salah satu yang terendah dalam sejarah. Kita harus menambahkan stok di gudang-gudang kita, sehingga pemerintah memiliki stok cadangan yang cukup," ujar Bayu Krisnamurthi, pengamat pangan dari IPB, dalam Market Review IDXChannel, Rabu (3/5/2023).
Menurutnya pemerintah perlu membangun gudang penyimpanan beras di negara-negara produsen padi. Tujuannya agar cadangan beras pemerintah tetap aman ketika menghadapi suatu keadaan darurat seperti krisis ataupun perubahan iklim.
Selain itu pembangunan gudang-gudang penyimpanan di luar negeri juga berfungsi untuk menjaga harga pasar di dalam negeri. Jadi ketika cadangan beras sedang melimpah tidak membuat harga beras milik petani jatuh terlalu dalam.
Akan tetapi apabila stok dalam negeri kekurangan, masih punya cadangan di negara lain. Alhasil, bisa mengendalikan kenaikan harga beras.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia, bahkan pada tahun 2030 diramalkan penduduk Indonesia akan bertambah 30 juta jiwa. Peningkatan populasi itu tentu akan membuat permintaan akan bahan pangan, khususnya, beras juga meningkat, sehingga gudang penyimpanan pemerintah perlu diperbanyak untuk memitigasi terjadinya krisis pangan.
"Jadi negara sebesar Indonesia harus memiliki stok pangan bukan hanya dalam lingkup Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda