Uji Vaksin Corona Asal China, Jokowi: BUMN Siap Produksi 100 Juta Dosis/Tahun

Rabu, 22 Juli 2020 - 11:42 WIB
Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman Instagram pribadinya menerangkan proses dan protokol fase uji klinis Vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech, Ltd asal China yang telah tiba di Indonesia akan mendapatkan pendampingan ketat dari BPOM. Foto/Inst
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti dikutip dari laman Instagram pribadinya menerangkan proses dan protokol fase uji klinis Vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech, Ltd asal China yang telah tiba di Indonesia akan mendapatkan pendampingan ketat dari BPOM. Nantinya vaksin asal China itu akan diujicob kepada sejumlah sampel di Tanah Air.

Hal ini akan dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan para ilmuwan. Apabila dinyatakan lolos, BPOM akan mempercepat pemberian izin edarnya. (Baca Juga: Vaksin Corona Ditemukan, Erick Thohir Optimis Ekonomi RI Pulih Lebih Cepat )

"Adapun produksinya -- sekali lagi, apabila uji klinis tahap ketiga ini berhasil -- akan dilaksanakan oleh Bio Farma. Menurut laporan yang saya terima, BUMN kita sudah siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun, bahkan bisa ditingkatkan jadi 250 juta dosis," jelas Jokowi dikutip dari laman Instagram pribadinya, Rabu (22/7/2020).

Presiden Joko Widodo kemarin, sudah menerima kedatangan tim uji klinis vaksin Covid-19 yang terdiri dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, PT Bio Farma (Persero) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Istana Merdeka, Jakarta.



"Uji klinis vaksin Covid-19? Ya. Kita akan melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan. Hasilnya nanti akan dibandingkan dengan hasil uji klinis yang sama di berbagai negara," ungkapnya

(Baca Juga: Harga Vaksin Covid-19 Asal China Paling Mahal Bisa Rp147.000/Dosis )

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, vaksin corona baru akan rampung pada awal tahun depan atau 2021. Setelah itu barulah pemerintah melalui PT Bio Farma (Persero) akan mengedarkannya.

Saat ini vaksin tersebut harus menjalani uji klinis tahap tiga terlebih dahulu. Jika sudah lulus uji barulah bisa diedarkan. "Karena kita ketahui bahwa vaksin baru bisa beredar di awal tahun depan," ucapnya saat jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More