Simak, Begini Peran Penting Underwriting bagi Perusahaan Asuransi Pascapandemi
Rabu, 17 Mei 2023 - 10:47 WIB
Hal ini sejalan dengan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, yang menunjukkan tingkat inklusi asuransi mengalami peningkatan kurang signifikan dari 13,15% di tahun 2019 menjadi 16,63% di tahun 2022.
Kurang pesatnya pertumbuhan sektor asuransi dapat disebabkan oleh rendahnya penggunaan dan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi.
Hal ini dikarenakan permasalahan yang sering muncul di sektor asuransi berupa proses klaim yang sulit, premi yang tidak terjangkau oleh seluruh kalangan, kurangnya akses masyarakat untuk mendapatkan produk asuransi dan potensi gagal bayar.
Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi pelaku industri asuransi agar dapat mengubah kondisi sulit di masa transisi pasca pandemi menjadi sebuah peluang untuk tumbuh kembali.
Adapun indikator potensi industri asuransi bisa kembali tumbuh dapat terlihat dari peningkatan literasi sektor asuransi yang menurut hasil SNLIK tahun 2022 mengalami peningkatan signifikan dari sebesar 19,40% di tahun 2019 menjadi 31,72% di tahun 2022.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keterampilan Underwriter, Peruji memasilitasi Indonesia Underwriting Summit (IUS) ke-4 di Solo pada 16-17 Mei 2023.
Seminar ini diikuti oleh 146 peserta yang berprofesi sebagai underwriter jiwa, tim produk, penilai klaim serta praktisi bidang terkait lainnya dari perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi.
Mengusung tema utama “Underwriting: Beyond Pandemic”, seminar pada perhelatan IUS 2023 membahas topik-topik yang relevan dengan situasi saat ini. Acara ini juga mendapat dukungan dari OJK selaku regulator.
Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan OJK, Supriyono mengatakan, Peruji sebagai salah satu sarana bertukar informasi antar underwriter memegang peranan penting dalam proses kerja underwriter.
Kurang pesatnya pertumbuhan sektor asuransi dapat disebabkan oleh rendahnya penggunaan dan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi.
Hal ini dikarenakan permasalahan yang sering muncul di sektor asuransi berupa proses klaim yang sulit, premi yang tidak terjangkau oleh seluruh kalangan, kurangnya akses masyarakat untuk mendapatkan produk asuransi dan potensi gagal bayar.
Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi pelaku industri asuransi agar dapat mengubah kondisi sulit di masa transisi pasca pandemi menjadi sebuah peluang untuk tumbuh kembali.
Adapun indikator potensi industri asuransi bisa kembali tumbuh dapat terlihat dari peningkatan literasi sektor asuransi yang menurut hasil SNLIK tahun 2022 mengalami peningkatan signifikan dari sebesar 19,40% di tahun 2019 menjadi 31,72% di tahun 2022.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keterampilan Underwriter, Peruji memasilitasi Indonesia Underwriting Summit (IUS) ke-4 di Solo pada 16-17 Mei 2023.
Seminar ini diikuti oleh 146 peserta yang berprofesi sebagai underwriter jiwa, tim produk, penilai klaim serta praktisi bidang terkait lainnya dari perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi.
Mengusung tema utama “Underwriting: Beyond Pandemic”, seminar pada perhelatan IUS 2023 membahas topik-topik yang relevan dengan situasi saat ini. Acara ini juga mendapat dukungan dari OJK selaku regulator.
Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan OJK, Supriyono mengatakan, Peruji sebagai salah satu sarana bertukar informasi antar underwriter memegang peranan penting dalam proses kerja underwriter.
tulis komentar anda