Pelni Hemat Miliaran Rupiah dari Efisiensi BBM Kapal
Kamis, 23 Juli 2020 - 11:08 WIB
Vessel Web Analyzer atau VWA merupakan perangkat software yang dapat memantau konsumsi BBM secara real-time. Tukul menyebutkan penggunaan teknologi VWA sangat memudahkan pemantauan konsumsi BBM karena dapat di akses melalui smartphone dengan penyajian data yang diperbarui setiap menit.
"PELNI sudah menggunakan teknologi VWA sejak 2017 dan akhir 2019 kemarin sudah digunakan di seluruh kapal penumpang PELNI," tegas Tukul yang meraih gelar Master Mariner dari Universitas BP3IP pada tahun 2007.
Dengan VWA, ditambah dengan sinergi antar BUMN bersama PT Sucifindo, dalam rangka pengawasan BBM independent pada saat supply/bunker. Tukul yakin bahwa optimalisasi konsumsi BBM di kapal-kapal milik PT PELNI dapat mendukung upaya efisiensi Perusahaan.
Inovasi Pemasangan Energoprofin
PT PELNI juga menggunakan terobosan energoprofin, perangkat keras buatan eropa yang dipasang untuk mendukung kinerja baling-baling induk. "Energo profin ini berbentuk baling-baling yang lebih kecil, ditempatkan di belakang baling-baling induk. Dengan bantuan energo profin, baling-baling induk dapat menghasilkan dorongan yang lebih optimal," kata Tukul.
Tukul menegaskan, "Dari penggunaan energo profin ini kita bisa melakukan efisiensi BBM dikisaran 3 sampai 5 persen. Bila dikonversi dalam rupiah, untuk satu kapal penumpang type pax 2000 dalam sebulan kami bisa menghemat Rp200 juta atau Rp2,5 miliar per tahun. Bisa dihitung penghematan untuk 26 kapal dalam setahun."
Untuk inovasi ini, PT PELNI menginvestasikan Rp1,4 miliar untuk kebutuhan dua propeller energo profin di satu kapal. Investasi tersebut dianggap sepadan dengan besaran biaya yang dapat dihemat Perusahaan hanya dalam kurun waktu 6,6 bulan setelah pemasangan telah mencapai BEP (Break Even Point). Pada awal tahun 2020, PT PELNI sudah memasang energo profin di dua kapal penumpang, dan akan menyusul empat kapal lagi di 2020 ini.
"PELNI sudah menggunakan teknologi VWA sejak 2017 dan akhir 2019 kemarin sudah digunakan di seluruh kapal penumpang PELNI," tegas Tukul yang meraih gelar Master Mariner dari Universitas BP3IP pada tahun 2007.
Dengan VWA, ditambah dengan sinergi antar BUMN bersama PT Sucifindo, dalam rangka pengawasan BBM independent pada saat supply/bunker. Tukul yakin bahwa optimalisasi konsumsi BBM di kapal-kapal milik PT PELNI dapat mendukung upaya efisiensi Perusahaan.
Inovasi Pemasangan Energoprofin
PT PELNI juga menggunakan terobosan energoprofin, perangkat keras buatan eropa yang dipasang untuk mendukung kinerja baling-baling induk. "Energo profin ini berbentuk baling-baling yang lebih kecil, ditempatkan di belakang baling-baling induk. Dengan bantuan energo profin, baling-baling induk dapat menghasilkan dorongan yang lebih optimal," kata Tukul.
Tukul menegaskan, "Dari penggunaan energo profin ini kita bisa melakukan efisiensi BBM dikisaran 3 sampai 5 persen. Bila dikonversi dalam rupiah, untuk satu kapal penumpang type pax 2000 dalam sebulan kami bisa menghemat Rp200 juta atau Rp2,5 miliar per tahun. Bisa dihitung penghematan untuk 26 kapal dalam setahun."
Untuk inovasi ini, PT PELNI menginvestasikan Rp1,4 miliar untuk kebutuhan dua propeller energo profin di satu kapal. Investasi tersebut dianggap sepadan dengan besaran biaya yang dapat dihemat Perusahaan hanya dalam kurun waktu 6,6 bulan setelah pemasangan telah mencapai BEP (Break Even Point). Pada awal tahun 2020, PT PELNI sudah memasang energo profin di dua kapal penumpang, dan akan menyusul empat kapal lagi di 2020 ini.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda