Demi Cuan, KCIC Bakal Jual Hak Penamaan Stasiun Kereta Cepat
Rabu, 14 Juni 2023 - 17:03 WIB
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan bakal menjual hak penamaan pada setiap stasiun yang dilalui Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) . Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh PT MRT Jakarta .
Adapun penjualan hak penamaan stasiun tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan perusahaan di samping pendapatan dari penjualan tiket dan juga iklan.
General Manager Property & Non-Farebox Business Development KCIC, Devin Pranata mengatakan, pihaknya telah menawarkan hak penamaan tersebut kepada 10 pihak yang tertarik.
"Mereka sudah memberikan feedback yang positif soal ini," ujarnya saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Meski begitu, Devin masih enggan mengungkapkan perusahaan mana saja yang namanya bakal terpampang di stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Untuk diketahui, jumlah stasiun pemberhentian untuk perjalanan dengan kereta cepat ini sebanyak empat stasiun dengan satu depo.
Empat stasiun tersebut adalah Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar yang sekaligus menjadi depo.
Menurut Devin, nantinya masing-masing stasiun memiliki harga hak penamaan yang berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh lokasi dari stasiun tersebut. Pihaknya juga sudah berkonsultasi dengan pihak lembaga audit Deloitte terkait besaran harga hak penamaan stasiun ini.
Tidak hanya penamaan stasiun, KCIC juga akan membuka peluang bagi perusahaan untuk memasarkan produknya di setiap stasiun KCJB. Devin memastikan bahwa pemasangan iklan tersebut tidak akan mengganggu penumpang dalam beraktivitas di area stasiun. "Melainkan itu akan mempercantik area yang ada di stasiun," tukasnya.
Sebagai informasi, hak penamaan stasiun maupun penempatan iklan di stasiun dan moda transportasi ini juga telah dilakukan oleh PT MRT Jakarta. Sebagai contoh Stasiun Lebak Bulus Grab, Stasiun Blok M BCA, Stasiun Istora Mandiri, Stasiun Setiabudi Astra, Stasiun Dukuh Atas BNI.
Adapun penjualan hak penamaan stasiun tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan perusahaan di samping pendapatan dari penjualan tiket dan juga iklan.
General Manager Property & Non-Farebox Business Development KCIC, Devin Pranata mengatakan, pihaknya telah menawarkan hak penamaan tersebut kepada 10 pihak yang tertarik.
"Mereka sudah memberikan feedback yang positif soal ini," ujarnya saat ditemui di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Meski begitu, Devin masih enggan mengungkapkan perusahaan mana saja yang namanya bakal terpampang di stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Untuk diketahui, jumlah stasiun pemberhentian untuk perjalanan dengan kereta cepat ini sebanyak empat stasiun dengan satu depo.
Empat stasiun tersebut adalah Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar yang sekaligus menjadi depo.
Menurut Devin, nantinya masing-masing stasiun memiliki harga hak penamaan yang berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh lokasi dari stasiun tersebut. Pihaknya juga sudah berkonsultasi dengan pihak lembaga audit Deloitte terkait besaran harga hak penamaan stasiun ini.
Tidak hanya penamaan stasiun, KCIC juga akan membuka peluang bagi perusahaan untuk memasarkan produknya di setiap stasiun KCJB. Devin memastikan bahwa pemasangan iklan tersebut tidak akan mengganggu penumpang dalam beraktivitas di area stasiun. "Melainkan itu akan mempercantik area yang ada di stasiun," tukasnya.
Sebagai informasi, hak penamaan stasiun maupun penempatan iklan di stasiun dan moda transportasi ini juga telah dilakukan oleh PT MRT Jakarta. Sebagai contoh Stasiun Lebak Bulus Grab, Stasiun Blok M BCA, Stasiun Istora Mandiri, Stasiun Setiabudi Astra, Stasiun Dukuh Atas BNI.
(ind)
tulis komentar anda