7 Tips Jitu agar UMKM Dilirik Investor ala Ansari Kadir
Sabtu, 17 Juni 2023 - 14:08 WIB
Sebuah usaha sangat ditentukan oleh founder atau pendirinya. Pada umumnya, para investor dalam menanamkan modalnya akan sangat mempertimbangkan siapa sosok atau latar belakang founder bisnis yang akan dipilih untuk menjadi mitranya.
Mereka akan melihat sejauh mana founder UMKM dapat memahami secara detail soal produk yang dibuatnya, mulai dari resep hingga target pemasaran produk. Selain itu, juga akan dilihat apakah founder-nya itu serius, hobi atau sekedar test water. Dengan demikian investor biasanya akan melihat secara detail apakah founder suatu UMKM memahami benar business model yang dijalaninya.
Jika semua sudah dimiliki oleh seorang founder, berikutnya adalah penting bagi founder UMKM untuk dikenal. Caranya, kata Ari, bisa dilakukan dengan dua strategi, pertama personal branding sang founder itu sendiri dan kedua adalah product branding. “Misalnya product branding Sang Pisang dilakukan melalui Mas Kaesang, sehingga produk ini dikenal luas,” katanya.
Caption: Ansari Kadir secara aktif dan konsisten mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitasnya, sehingga bisa naik kelas. (Foto: iNews Media Group/Arif Julianto)
2. Produk yang Dihasilkan Berkualitas
Pastikan bahwa produk yang dibuat harus berkualitas, dan dibutuhkan konsumen saat ini. Produk yang berkualitas meliputi kebersihan hingga penanganan yang diterapkan dari produk tersebut. Arie mengatakan, konsumen akan mempertahankan kesetiaannya terhadap produk kita, ketika mereka mendapat pengalaman yang baik dari suatu produk.
Pelanggan yang akan menjadi pengaruh untuk produk kita. "Jadi produk itu akan menjual produknya sendiri ketika itu produknya enak, berkualitas, after sales-nya, service-nya bagus. Jadi jangan khawatir pelanggan ngilang," katanya.
Di samping itu, pelaku UMKM juga harus melakukan jemput bola untuk promosi produk, misalkan dengan menggandeng influencer, sampling produk, testing produk hingga memanfaatkan komunitas di grup WhatsApp.
3. Produk yang Dihasilkan Memiliki Segmentasi yang Tepat
Mereka akan melihat sejauh mana founder UMKM dapat memahami secara detail soal produk yang dibuatnya, mulai dari resep hingga target pemasaran produk. Selain itu, juga akan dilihat apakah founder-nya itu serius, hobi atau sekedar test water. Dengan demikian investor biasanya akan melihat secara detail apakah founder suatu UMKM memahami benar business model yang dijalaninya.
Jika semua sudah dimiliki oleh seorang founder, berikutnya adalah penting bagi founder UMKM untuk dikenal. Caranya, kata Ari, bisa dilakukan dengan dua strategi, pertama personal branding sang founder itu sendiri dan kedua adalah product branding. “Misalnya product branding Sang Pisang dilakukan melalui Mas Kaesang, sehingga produk ini dikenal luas,” katanya.
Caption: Ansari Kadir secara aktif dan konsisten mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitasnya, sehingga bisa naik kelas. (Foto: iNews Media Group/Arif Julianto)
2. Produk yang Dihasilkan Berkualitas
Pastikan bahwa produk yang dibuat harus berkualitas, dan dibutuhkan konsumen saat ini. Produk yang berkualitas meliputi kebersihan hingga penanganan yang diterapkan dari produk tersebut. Arie mengatakan, konsumen akan mempertahankan kesetiaannya terhadap produk kita, ketika mereka mendapat pengalaman yang baik dari suatu produk.
Pelanggan yang akan menjadi pengaruh untuk produk kita. "Jadi produk itu akan menjual produknya sendiri ketika itu produknya enak, berkualitas, after sales-nya, service-nya bagus. Jadi jangan khawatir pelanggan ngilang," katanya.
Di samping itu, pelaku UMKM juga harus melakukan jemput bola untuk promosi produk, misalkan dengan menggandeng influencer, sampling produk, testing produk hingga memanfaatkan komunitas di grup WhatsApp.
3. Produk yang Dihasilkan Memiliki Segmentasi yang Tepat
tulis komentar anda