Ketimbang Utangnya Dibayar, Ini Alasan China Pilih Kuasai Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka

Selasa, 20 Juni 2023 - 14:41 WIB
Pelabuhan Hambantota yang dikuasai China. Foto/SCMP
JAKARTA - Terungkap alasan China mau menguasai Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka . Bagi China, pelabuhan dalam di Sri Lanka itu punya nilai ekonomi tinggi. Makanya, China lebih memilih mengambil alih pelabuhan itu ketimbang menunggu Sri Lanka membayar, apalagi merestrukturisasi, utangnya setelah mendapat kucuran bantuan dari lembaga kreditor dunia, semacam IMF.



Padahal, pada awal-awal pengoperasian Pelabuhan Hambantota, hanya sedikit kapal yang melemparkan jangkarnya di sana. Sebelum dikuasai China, tercatat hanya 175 kapal barang yang berlabuh.



Namun China melihat potensi ke depan yang besar atas pelabuhan itu, apalagi ditambah kepiawaiannya dalam berbisnis. Setelah dikuasai China, pada akhir 2018, ada 300 kapal yang membuat komitmen untuk berlabuh. Pengiriman mobil melalui Hambantota ke Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan pun naik 60%.

Harap dicatat, Pelabuhan Hambantota memiliki potensi besar dalam layanan energi karena lokasinya di tepi Samudra Hindia, tempat 50% minyak maritim dunia diperdagangkan. Pengoperasian pelabuhan untuk LPG dan LNG di masa depan pasti akan memperkuat posisinya sebagai pusat energi di wilayah tersebut.

Sri Lanka memiliki letak yang strategis, yang berada di sepanjang jalur pelayaran utama antara Selat Malaka dan Terusan Suez, yang menghubungkan Asia dan Eropa. Mengutip The Maritime Executive, diperkirakan 36.000 kapal, termasuk 4.500 kapal tanker minyak, menggunakan rute ini setiap tahunnya.

Nah satu-satunya pelabuhan utama di Sri Lanka, Pelabuhan Kolombo, tak sanggup lagi melayani penanganan peti kemas lantaran tidak bisa menyediakan fasilitas untuk industri dan layanan terkait pelabuhan.

Makanya, meski sudah menguasai pelabuhan, China terus melakukan ekspansinya. Belum lama ini, tersiar kabar bahwa raksasa minyak China, Sinopec, akan membangun pusat distribusi dan kilang minyak baru di pelabuhan itu.

Nah yang terbaru, di pelabuhan itu akan dibangun 5.000 slot baru untuk pengiriman kendaraan. Saat ini kapasitas slot itu baru sekitar 28.000 slot. Investasi yang digelontorkan untuk pembangunan fasilitas itu USD8 juta dolar, atau Rp120 miliar (kurs Rp15.000).

Seperti diketahui, pembangunan pelabuhan yang terletak di sepanjang pantai selatan pulau Samudra Hindia ini memakan dana senilai USD1,5 miliar atau sekitar Rp225 triliun. Sebanyak USD1,1 miliar atau Rp16,5 trilun dana itu berasal dari utang yang gelontorkan China.



Lantaran didera krisis ekonomi dan politik, Sri Lanka tak mampu mengembalikan utang China itu. Sebagai gantinya, 85% saham dan selama 99 tahun, pelabuhan itu dikuasai China.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More