Indonesia Luncurkan Peta Jalan Ekonomi Biru hingga 2045
Senin, 03 Juli 2023 - 11:23 WIB
JAKARTA - Indonesia meluncurkan peta jalan ekonomi biru (Blue Economy Roadmap) tahun 2023 hingga 2045 pada hari ini, Senin (3/7). Kepala Badan Pembangunan Nasional ( Bappenas ) Suharso Monoarfa mengungkapkan, peta jalan ini dapat menjadi pembuka jalan lebih luas untuk perkembangan ekonomi biru di Indonesia.
"Peta jalan akan menjabarkan program ekonomi biru yang akan didorong oleh Indonesia ke depan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," tutur Menteri PPN Suharso, dalam sambutannya, dikutip secara daring.
Dia mengatakan sebagai pemegang tongkat keketuaan ASEAN 2023, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan kerangka ekonomi biru Asia sebagai salah satu prioritas dalam capaian ekonomi di 2023.
Menurutnya, wilayah ASEAN memiliki potensi yang sangat besar dalam ekonomi biru. Pasalnya lebih dari 66% luas wilayah Asia Tenggara merupakan lautan. "Luasnya 8,9 juta kilometer persegi, yaitu sekitar 2,5% dari total lautan di dunia," kata dia.
Terlebih, ada sungai yang melintasi beberapa negara seperti Sungai Mekong sehingga bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi biru ASEAN. "Tidaklah mengherankan jika perairan Asia Tenggara menyumbang 15% perikanan global dan mempekerjakan sekitar 625 juta orang di sektor terkait," ujarnya.
Suharso juga menyampaikan bahwa ekonomi biru dapat menyediakan lapangan pekerjaan, penyediaan pangan dan air bagi 400 juta masyarakat dunia yang berada dalam kondisi rentan. "Ini menghasilkan 3 hingga USD6 triliun dan sekitar 260 juta pekerjaan untuk ekonomi dunia dalam setahun," jelasnya.
"Peta jalan akan menjabarkan program ekonomi biru yang akan didorong oleh Indonesia ke depan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," tutur Menteri PPN Suharso, dalam sambutannya, dikutip secara daring.
Dia mengatakan sebagai pemegang tongkat keketuaan ASEAN 2023, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan kerangka ekonomi biru Asia sebagai salah satu prioritas dalam capaian ekonomi di 2023.
Menurutnya, wilayah ASEAN memiliki potensi yang sangat besar dalam ekonomi biru. Pasalnya lebih dari 66% luas wilayah Asia Tenggara merupakan lautan. "Luasnya 8,9 juta kilometer persegi, yaitu sekitar 2,5% dari total lautan di dunia," kata dia.
Terlebih, ada sungai yang melintasi beberapa negara seperti Sungai Mekong sehingga bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi biru ASEAN. "Tidaklah mengherankan jika perairan Asia Tenggara menyumbang 15% perikanan global dan mempekerjakan sekitar 625 juta orang di sektor terkait," ujarnya.
Suharso juga menyampaikan bahwa ekonomi biru dapat menyediakan lapangan pekerjaan, penyediaan pangan dan air bagi 400 juta masyarakat dunia yang berada dalam kondisi rentan. "Ini menghasilkan 3 hingga USD6 triliun dan sekitar 260 juta pekerjaan untuk ekonomi dunia dalam setahun," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda