Inflasi Juni 2023 Capai 0,14%, BPS Ungkap Penyebabnya
Senin, 03 Juli 2023 - 11:51 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) melaporkan inflasi Indonesia sebesar 0,14% pada Juni 2023 (month to month/mtm). Adapun inflasi secara tahunan sebesar 3,52% (year on year/yoy).
"Inflasi secara tahunan ini tercatat dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,00," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023).
Dia mengatakan bahwa tingkat inflasi bulanan Juni 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya. Namun, lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. "Tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2023 sebesar 1,24%," jelasnya.
Dia mengungkapkan untuk inflasi bulanan penyumbang terbesarnya adalah kelompok makanan, minuman, dan rokok dengan inflasi 0,39%. Sedangkan, kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar -0,10% dengan komoditas bensin dan solar dengan andil inflasinya -0,01%.
"Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar di antaranya adalah daging ayam ras dengan andil 0,06%, tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04%, telur ayam ras dengan andil 0,02%, dan kontrak rumah, bawang putih, rokok kretek filter serta ketimun yang memberikan andil masing-masing sebesar 0,01%," jelasnya.
"Inflasi secara tahunan ini tercatat dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,00," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023).
Dia mengatakan bahwa tingkat inflasi bulanan Juni 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya. Namun, lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. "Tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2023 sebesar 1,24%," jelasnya.
Dia mengungkapkan untuk inflasi bulanan penyumbang terbesarnya adalah kelompok makanan, minuman, dan rokok dengan inflasi 0,39%. Sedangkan, kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar -0,10% dengan komoditas bensin dan solar dengan andil inflasinya -0,01%.
"Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar di antaranya adalah daging ayam ras dengan andil 0,06%, tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04%, telur ayam ras dengan andil 0,02%, dan kontrak rumah, bawang putih, rokok kretek filter serta ketimun yang memberikan andil masing-masing sebesar 0,01%," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda