China hingga Jepang Lirik Produksi Gas Blok Masela, Begini Kata Bos SKK Migas
Senin, 10 Juli 2023 - 22:53 WIB
JAKARTA - Kepala SKK Migas , Dwi Soetjipto mengungkapkan, telah menerima Letter of Intent (LOI) dari beberapa pihak yang tertarik membeli suplai gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dari Blok Masela . Menurutnya hal itu lantaran belakangan LNG menjadi komoditas energi yang sedang naik daun.
"Kita lihat saja seperti apa di Masela, kapasitas 9,5 juta ton per tahun, tapi permintaan sekarang sudah 20 juta ton yang menyatakan bahwa tertarik mengambil LNG Abadi Masela. Jadi istilahnya mereka mengirimkan Letter of Interest," jelas Dwi Soetjipto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Sambung Dwi menuturkan, adapun beberapa peminatnya berasal dari dalam dan luar negeri. "(Dari) Indonesia ada paling tidak minimum 3 juta, PLN 2 Juta, Pertamina 1 Juta, teus kemudian yang dari Jepang, China ," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Dwi memastikan, harga ambil alih hak pasrtisipasi atau participating interest (PI) 35% Blok Masela dari Shell kepada PT Pertamina (Persero) di bawah USD1 miliar atau sekitar Rp15,1 triliun (Kurs Rp15.152 per dolar AS).
"(Dibawah USD1 miliar?) Iya di bawah," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/7/2023) lalu.
Dwi menerangkan, pemerintah juga mengingatkan perusahaan minyak dan gas (migas) asal Belanda itu memiliki banyak bisnis di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah ingin Shell dapat mempercepat jalannya proyek ini.
Lihat Juga: Ikuti Webinar MNC Asset Bersama BRI Danareksa Sekuritas, Inovasi dan Peluang Baru: Update Produk Reksa Dana
"Kita lihat saja seperti apa di Masela, kapasitas 9,5 juta ton per tahun, tapi permintaan sekarang sudah 20 juta ton yang menyatakan bahwa tertarik mengambil LNG Abadi Masela. Jadi istilahnya mereka mengirimkan Letter of Interest," jelas Dwi Soetjipto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Sambung Dwi menuturkan, adapun beberapa peminatnya berasal dari dalam dan luar negeri. "(Dari) Indonesia ada paling tidak minimum 3 juta, PLN 2 Juta, Pertamina 1 Juta, teus kemudian yang dari Jepang, China ," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Dwi memastikan, harga ambil alih hak pasrtisipasi atau participating interest (PI) 35% Blok Masela dari Shell kepada PT Pertamina (Persero) di bawah USD1 miliar atau sekitar Rp15,1 triliun (Kurs Rp15.152 per dolar AS).
"(Dibawah USD1 miliar?) Iya di bawah," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/7/2023) lalu.
Dwi menerangkan, pemerintah juga mengingatkan perusahaan minyak dan gas (migas) asal Belanda itu memiliki banyak bisnis di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah ingin Shell dapat mempercepat jalannya proyek ini.
Lihat Juga: Ikuti Webinar MNC Asset Bersama BRI Danareksa Sekuritas, Inovasi dan Peluang Baru: Update Produk Reksa Dana
(akr)
tulis komentar anda