Salut, di Tengah Pandemi Pertamina EP Mampu Tingkatkan Produksi
Selasa, 28 Juli 2020 - 16:58 WIB
Keberhasilan penemuan cadangan lainnya juga didapatkan dari pengeboran eksplorasi Wolai (WOL)-002 yang terletak di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah yang ditajak pada 29 November 2019. Saat ini kedua sumur eksplorasi tersebut dalam tahap proses evaluasi cadangan minyak dan gasnya.
"Penemuan sumberdaya migas ini diharapkan dapat menguatkan optimisme pencarian sumber daya baru dan segera berkontribusi dalam menjaga daya dukung produksi minyak dan gas beberapa tahun kedepan sehingga dapat memastikan keberlanjutan pasokan energi untuk negeri," imbuhnya.
(Baca Juga: Pertamina Pastikan Cadangan Migas 44% Lebih Tinggi dari Target)
Pengeboran eksplorasi ini, kata dia, tercapai karena dukungan masyarakat serta pemerintah sehingga proses pengeboran dapat berjalan dengan dengan lancara dan hasil yang baik.
Pertamina menjalankan seluruh kegiatan operasinya dengan tetap mengedapankan aspek Health, Safety, Security and Environtment (HSSE). Hingga akhir Juni 2020, Pertamina EP mencatatkan 44.983.798 jam kerja selamat.
Terkait dengan kondisi pandemi Covid-19, Pertamina EP juga memastikan bahwa seluruh kegiatan operasi maupun perkantoran mematuhi seluruh protokol kesehatan serta penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Dalam menghadapi kondisi rendahnya harga minyak, Pertamina EP selalu melakukan evaluasi secara berkala terhadap semua program kerja dan biaya operasi agar diperoleh prioritas dan efisiensi yang optimal. Program kerja diprioritaskan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan operasi dan produksi migas dengan selektif melakukan eksekusi rencana kerja sesuai dengan keekonomian.
Hingga akhir Juni 2020, realisasi produksi minyak Pertamina EP mencapai sebesar 80.516 bph dan produksi gas sebesar 875,87 MMSCFD. Kontributor terbesar produksi minyak adalah Asset 5 di Kalimantan dengan produksi rata-rata 18.600 BOPD. Sedangkan produksi gas terbesar ada di Asset 2 di Sumatera Selatan sebesar 351 MMSCFD.
"Penemuan sumberdaya migas ini diharapkan dapat menguatkan optimisme pencarian sumber daya baru dan segera berkontribusi dalam menjaga daya dukung produksi minyak dan gas beberapa tahun kedepan sehingga dapat memastikan keberlanjutan pasokan energi untuk negeri," imbuhnya.
(Baca Juga: Pertamina Pastikan Cadangan Migas 44% Lebih Tinggi dari Target)
Pengeboran eksplorasi ini, kata dia, tercapai karena dukungan masyarakat serta pemerintah sehingga proses pengeboran dapat berjalan dengan dengan lancara dan hasil yang baik.
Pertamina menjalankan seluruh kegiatan operasinya dengan tetap mengedapankan aspek Health, Safety, Security and Environtment (HSSE). Hingga akhir Juni 2020, Pertamina EP mencatatkan 44.983.798 jam kerja selamat.
Terkait dengan kondisi pandemi Covid-19, Pertamina EP juga memastikan bahwa seluruh kegiatan operasi maupun perkantoran mematuhi seluruh protokol kesehatan serta penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Dalam menghadapi kondisi rendahnya harga minyak, Pertamina EP selalu melakukan evaluasi secara berkala terhadap semua program kerja dan biaya operasi agar diperoleh prioritas dan efisiensi yang optimal. Program kerja diprioritaskan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan operasi dan produksi migas dengan selektif melakukan eksekusi rencana kerja sesuai dengan keekonomian.
Hingga akhir Juni 2020, realisasi produksi minyak Pertamina EP mencapai sebesar 80.516 bph dan produksi gas sebesar 875,87 MMSCFD. Kontributor terbesar produksi minyak adalah Asset 5 di Kalimantan dengan produksi rata-rata 18.600 BOPD. Sedangkan produksi gas terbesar ada di Asset 2 di Sumatera Selatan sebesar 351 MMSCFD.
(fai)
tulis komentar anda