Peringatan 50 Tahun Hubungan Indonesia-Korea: Tingkatkan Kerja Sama untuk Kemakmuran Kawasan
Rabu, 26 Juli 2023 - 17:31 WIB
SEOUL - Dalam menghadapi berbagai tantangan global yang kompleks, termasuk perubahan dinamika geopolitik di wilayah Indo-Pasifik, penguatan kerja sama bilateral dan persatuan menjadi salah satu kunci penting. Dalam hal ini, Indonesia dan Korea telah berhasil membentuk ikatan Mitra Strategis Khusus yang semakin kuat dan memberikan kontribusi positif bagi kedua negara.
Forum Bisnis yang memperingati 50 Tahun Hubungan Indonesia-Korea dengan tema "Kemitraan Emas - Menyusun Langkah-Langkah Lanjutan untuk Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Industri antara Indonesia dan Korea melalui Implementasi RCEP dan IK- CEPA " diadakan di Seoul Dragon City, Seoul, Republik Korea, Selasa (25/7/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang menyampaikan, sambutannya secara virtual mengatakan, dalam upaya meningkatkan kerja sama perdagangan dan industri, penting untuk menggarisbawahi peran Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Perjanjian RCEP melibatkan 15 negara, termasuk anggota ASEAN dan lima mitra regional, membentuk kesepakatan perdagangan bebas terbesar dalam sejarah. Perjanjian ini mencakup hampir 30% dari populasi, perdagangan, investasi langsung asing, dan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia sehingga memberikan manfaat yang signifikan bagi negara- negara pesertanya.
Menurut Asian Development Bank, RCEP diperkirakan akan meningkatkan pendapatan ekonomi anggota sebesar 0,6% pada tahun 2030, menambahkan pendapatan sebesar USD245 miliar, serta menciptakan 2,8 juta lapangan kerja bagi negara peserta. Asia Tenggara sendiri diuntungkan dengan kontribusi tahunan yang diperkirakan sebesar USD19 miliar di tahun 2030.
Salah satu manfaat utama RCEP adalah kemajuan rantai pasok regional, yang mendorong konektivitas dan perdagangan antar negara peserta. Perjanjian ini juga menandai momen penting bagi ASEAN, dengan keberhasilannya mengajak negara-negara ekonomi yang beragam, termasuk aktor besar seperti China dan Jepang, dalam perjanjian perdagangan.
Dengan mempertahankan "ASEAN centrality", RCEP memperkuat integrasi ekonomi di Asia Timur dan memperkuat hubungan yang lebih kuat di antara negara-negara tetangga.
Forum Bisnis yang memperingati 50 Tahun Hubungan Indonesia-Korea dengan tema "Kemitraan Emas - Menyusun Langkah-Langkah Lanjutan untuk Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Industri antara Indonesia dan Korea melalui Implementasi RCEP dan IK- CEPA " diadakan di Seoul Dragon City, Seoul, Republik Korea, Selasa (25/7/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang menyampaikan, sambutannya secara virtual mengatakan, dalam upaya meningkatkan kerja sama perdagangan dan industri, penting untuk menggarisbawahi peran Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Perjanjian RCEP melibatkan 15 negara, termasuk anggota ASEAN dan lima mitra regional, membentuk kesepakatan perdagangan bebas terbesar dalam sejarah. Perjanjian ini mencakup hampir 30% dari populasi, perdagangan, investasi langsung asing, dan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia sehingga memberikan manfaat yang signifikan bagi negara- negara pesertanya.
Baca Juga
Menurut Asian Development Bank, RCEP diperkirakan akan meningkatkan pendapatan ekonomi anggota sebesar 0,6% pada tahun 2030, menambahkan pendapatan sebesar USD245 miliar, serta menciptakan 2,8 juta lapangan kerja bagi negara peserta. Asia Tenggara sendiri diuntungkan dengan kontribusi tahunan yang diperkirakan sebesar USD19 miliar di tahun 2030.
Salah satu manfaat utama RCEP adalah kemajuan rantai pasok regional, yang mendorong konektivitas dan perdagangan antar negara peserta. Perjanjian ini juga menandai momen penting bagi ASEAN, dengan keberhasilannya mengajak negara-negara ekonomi yang beragam, termasuk aktor besar seperti China dan Jepang, dalam perjanjian perdagangan.
Dengan mempertahankan "ASEAN centrality", RCEP memperkuat integrasi ekonomi di Asia Timur dan memperkuat hubungan yang lebih kuat di antara negara-negara tetangga.
Lihat Juga :
tulis komentar anda