Menhub Jamin Longspan LRT Gatsu-Kuningan Aman: Sudah Dinilai PUPR

Kamis, 03 Agustus 2023 - 17:31 WIB
Presiden Jokowi bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menhub Budi Gunadi Sadikin saat menjajal LRT Jabodebek, Kamis (3/8/2023). Foto/BPMI Setpres
JAKARTA - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi memastikan, bahwa jembatan lengkung bentang panjang atau Longspan LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan aman dilalui rangkaian LRT Jabodebek. Ditekankan juga olehnya bahwa Longspan LRT Jabodebek itu sudah mendapatkan penilaian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ).

"Jaminan (Aman) insyaAllah. Jadi itu Kementerian PU juga sudah mengassessment itu," kata Menhub Budi Karya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (3/8/2023).



Menhub juga menerangkan, bahwa longspan LRT Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan bukan salah desain. Melainkan solusi desain yang memungkinkan dengan kondisi wilayah tersebut.



"Saya tidak ngomong salah dan benar, tetapi adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi," katanya.



"Coba bayangin kalau di tengah-tengahnya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti? ya itu solusi desain yang optimum, saya tidak katakan itu maksimum. Jadi kalau saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain," tambahnya.

Lebih lanjut terkait dengan isu kecepatan menurun saat melewati longspan, Menhub mengatakan, bahwa keadaan tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga seluruh dunia. "Itu nggak di Indonesia saja, di seluruh dunia, kalau ada tikungan harus pelan," ungkap Menhub.

Nantinya kata Menhub, pihaknya akan memberikan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi saat melaju pada longspan tersebut. Menurut Budi, yang terpenting, LRT Jabodebek tetap dapat menempuh waktu sekitar 43 menit dalam perjalanan dari Harjamukti menuju Dukuh Atas sejauh 24 kilometer.

"Saya akan memberikan suatu rambu-rambu, apa yang harus dipenuhi, rambu pertama adalah safety, kedua security, ketiga ketepatan waktu. Jadi kalau nanti kita 43 menit, ya 43 menit, nggak boleh goyang. Mau di situ 20 km/jam, 40 km per jam, harus dikompensasi pada jarak-jarak yang lain ya," katanya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More