Strategi Peningkatkan Investasi Sektor Mineral dan Batubara di Tengah Gejolak Global
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 09:49 WIB
JAKARTA - Pasca pandemi vovid-19 dan perang Rusia Ukraina, kondisi dunia saat ini tengah mengalami krisis, berdasarkan Laporan UN DESA (United Nations, Department of Economic and Social Affairs). Pada bulan Februari 2023 disebutkan bahwa prospek ekonomi global mengalami kemunduran.
Sehingga menyebabkan koreksi estimasi pertumbuhan produk bruto (Gross Product Growth) di tahun 2022 dan 2023 yang diperparah dengan tingginya tingkat inflasi di negara-negara maju dan berkembang.
Di tengah meningkatnya tantangan ekonomi makro dan kondisi keuangan saat ini, banyak negara-negara berkembang berisiko memasuki lingkaran setan yaitu melemahnya investasi, ditambah rendahnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kewajiban membayar hutang luar negeri.
Menyikapi kondisi global tersebut pemerintah Indonesia perlu melakukan strategi khusus guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional Policy Brief Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LVI, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Senin (7/8).
Adi Suryanto menambahkan, dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi khususnya menghadapi krisis global yang terjadi saat ini salah satunya adalah melakukan Transformasi Ekonomi yaitu merubah industri sektor primer menjadi industri berbasis nilai tambah ( hilirisasi ).
Di dalam negeri sendiri, Industri pertambangan sektor Mineral dan Batubara menjadi salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara yang pada tahun 2022 yaitu mencapai sekitar Rp183,35 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 325.575 orang.
“Salah satu agenda besar Indonesia maju dalam pemerintahan Presiden Joko widodo adalah hilirisasi industrialisasi sumber daya alam termasuk mineral dan batubara (minerba) . Melihat kondisi itu, maka peserta PKN Tingkat I Angkatan LVI ini telah menyusun policy brief yang mengangkat tema “Strategi Peningkatan Investasi di Sektor Mineral dan Batubara Dalam Menghadapi Krisis Global” sebagai langkah strategis dan upaya meningkatkan investasi khususnya di sektor mineral dan batubara,” ungkapnya.
Sehingga menyebabkan koreksi estimasi pertumbuhan produk bruto (Gross Product Growth) di tahun 2022 dan 2023 yang diperparah dengan tingginya tingkat inflasi di negara-negara maju dan berkembang.
Di tengah meningkatnya tantangan ekonomi makro dan kondisi keuangan saat ini, banyak negara-negara berkembang berisiko memasuki lingkaran setan yaitu melemahnya investasi, ditambah rendahnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kewajiban membayar hutang luar negeri.
Menyikapi kondisi global tersebut pemerintah Indonesia perlu melakukan strategi khusus guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional Policy Brief Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LVI, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Senin (7/8).
Adi Suryanto menambahkan, dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi khususnya menghadapi krisis global yang terjadi saat ini salah satunya adalah melakukan Transformasi Ekonomi yaitu merubah industri sektor primer menjadi industri berbasis nilai tambah ( hilirisasi ).
Di dalam negeri sendiri, Industri pertambangan sektor Mineral dan Batubara menjadi salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara yang pada tahun 2022 yaitu mencapai sekitar Rp183,35 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 325.575 orang.
“Salah satu agenda besar Indonesia maju dalam pemerintahan Presiden Joko widodo adalah hilirisasi industrialisasi sumber daya alam termasuk mineral dan batubara (minerba) . Melihat kondisi itu, maka peserta PKN Tingkat I Angkatan LVI ini telah menyusun policy brief yang mengangkat tema “Strategi Peningkatan Investasi di Sektor Mineral dan Batubara Dalam Menghadapi Krisis Global” sebagai langkah strategis dan upaya meningkatkan investasi khususnya di sektor mineral dan batubara,” ungkapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda