Sampai Mana Mega Proyek 35 Ribu MW hingga Pertengahan 2020?
Kamis, 30 Juli 2020 - 20:18 WIB
JAKARTA - Program megaproyek pembangkit listrik 35 Ribu Mega Watt (MW) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sepertinya berjalan tertatih. Lama tak terdengar, bagaimana progresnya?. Kali ini Kementerian ESDM mengungkapkan progress pembangunan proyek pembangkit 35.000 MW.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, secara nasional hingga Juni 2020, tercatat terdapat 343 unit pembangkit yang sudah dikontrak, dengan kapasitas 33.956 MW atau sekitar 96% dari target total. "Bisa dilihat ada 98 unit yang hampir 20.000 MW sudah memasuki tahap konstruksi, kira-kira 54% dari total target," jelas Rida saat konferensi pers virtual, Kamis (30/7/2020).
(Baca Juga: Pembangunan Transmisi Listrik Terdampak Pandemi Covid-19 )
Dia melanjutkan terdapat pula 45 unit pembangkit dengan kapasitas 6.528 MW yang sudah dikontrak. Namun belum dikonstruksi, atau sekitar 19% dari total target.
"Kemudian, masih ada 30 unit berkapasitas 724 MW yang masih dalam tahap perencanaan, 24 unit dengan kapasitas 839 MW yang masih dalam tahap pengadaan dan 200 unit berkapasitas 8.187 MW yang masih dalam tahap pengadaan Commercial Operation Date (COD)/Sertifikat Laik Operasi (SLO)," paparnya.
Senada, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menjelaskan, adanya pandemi membuat proyek ini berjalan melambat. Adapun, PLN sebagai pelaksana proyek belum mengajukan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sehingga dalam pelaksanaannya, proyek ini masih mengacu ke RUPTL 2019-2028.
(Baca Juga: Konsumsi Listrik Naik Jadi Sinyal Pemulihan Ekonomi )
"Tentu ini harus dihitung. Kami sendiri kalau menghitung itu berkaitan dengan kebutuhan ekonomi. Namun saat ini masih tunggu dari PLN. PLN sendiri belum mengajukan RUPTL baru ke kami," ungkap Jisman.
Sebelumnya pada pertengahan Mei lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hingga saat ini proyek listrik 35 ribu megawatt baru tercapai sebesar 6.811 megawatt. Hal tersebut disampaikan Airlangga usai rapat bersama Presiden Joko Widodo dan jajaran secara daring dalam evaluasi program strategi nasional.
"Terkait dengan program ketenagalistrikan 35 gigawatt, 6.811 mega watt sudah beroperasi," kata Airlangga.
Airlangga menuturkan saat ini ada beberapa pembangkit dengan nilai total 20.168 mega watt masih dalam proses pembangunan. Selain itu, pembangkit listrik yang masih dalam proses transaksi atau power purchase agreement sekitar 6.678 megawatt. Kemudian pemerintah masih melakukan pengadaan listrik sebesar 829 mega watt dan 734 mega watt masih dalam proses perencanaan untuk pembangunan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, secara nasional hingga Juni 2020, tercatat terdapat 343 unit pembangkit yang sudah dikontrak, dengan kapasitas 33.956 MW atau sekitar 96% dari target total. "Bisa dilihat ada 98 unit yang hampir 20.000 MW sudah memasuki tahap konstruksi, kira-kira 54% dari total target," jelas Rida saat konferensi pers virtual, Kamis (30/7/2020).
(Baca Juga: Pembangunan Transmisi Listrik Terdampak Pandemi Covid-19 )
Dia melanjutkan terdapat pula 45 unit pembangkit dengan kapasitas 6.528 MW yang sudah dikontrak. Namun belum dikonstruksi, atau sekitar 19% dari total target.
"Kemudian, masih ada 30 unit berkapasitas 724 MW yang masih dalam tahap perencanaan, 24 unit dengan kapasitas 839 MW yang masih dalam tahap pengadaan dan 200 unit berkapasitas 8.187 MW yang masih dalam tahap pengadaan Commercial Operation Date (COD)/Sertifikat Laik Operasi (SLO)," paparnya.
Senada, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menjelaskan, adanya pandemi membuat proyek ini berjalan melambat. Adapun, PLN sebagai pelaksana proyek belum mengajukan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sehingga dalam pelaksanaannya, proyek ini masih mengacu ke RUPTL 2019-2028.
(Baca Juga: Konsumsi Listrik Naik Jadi Sinyal Pemulihan Ekonomi )
"Tentu ini harus dihitung. Kami sendiri kalau menghitung itu berkaitan dengan kebutuhan ekonomi. Namun saat ini masih tunggu dari PLN. PLN sendiri belum mengajukan RUPTL baru ke kami," ungkap Jisman.
Sebelumnya pada pertengahan Mei lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hingga saat ini proyek listrik 35 ribu megawatt baru tercapai sebesar 6.811 megawatt. Hal tersebut disampaikan Airlangga usai rapat bersama Presiden Joko Widodo dan jajaran secara daring dalam evaluasi program strategi nasional.
"Terkait dengan program ketenagalistrikan 35 gigawatt, 6.811 mega watt sudah beroperasi," kata Airlangga.
Airlangga menuturkan saat ini ada beberapa pembangkit dengan nilai total 20.168 mega watt masih dalam proses pembangunan. Selain itu, pembangkit listrik yang masih dalam proses transaksi atau power purchase agreement sekitar 6.678 megawatt. Kemudian pemerintah masih melakukan pengadaan listrik sebesar 829 mega watt dan 734 mega watt masih dalam proses perencanaan untuk pembangunan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda