Gabung ke Gerakan Dedolarisasi BRICS Disebut Langkah Gila
Minggu, 24 September 2023 - 12:13 WIB
Pandangan Biti tentang dedolarisasi juga mencerminkan kekhawatiran lokal Zimbabwe tentang ekonominya. Zimbabwe telah berada dalam krisis ekonomi selama bertahun-tahun, dengan inflasi berjalan pada 101,3% pada Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Mata uang resmi Zimbabwe adalah dolar Zimbabwe, tetapi John Mangudya, gubernur bank sentral negara itu, mengatakan kepada Bloomberg pada bulan Juli bahwa dolar AS digunakan hampir 75% dari semua transaksi di Zimbabwe.
Sebelumnya pemerintah Zimbabwe melarang penggunaan mata uang asing sebagai alat pembayaran yang sah pada 2019. Mnangagwa mengatakan, pada saat itu bahwa ekonomi negara itu "bergantung pada harga dolar AS, yang telah menjadi akar penyebab inflasi," lapor BBC.
Namun, negara itu terpaksa membatalkan larangan pada Juni 2022 untuk mengendalikan inflasi. Kini ketika pembicaraan tentang dedolarisasi berkecamuk di negara-negara berkembang – termasuk Zimbabwe–, penduduk setempat khawatir tentang dampaknya ke dalam kehidupan mereka.
"Dolar AS telah mengembalikan hidup kita. Kita tidak bisa hidup tanpanya," ucap Lovemore Mutenha, pemilik toko minuman keras di Zimbabwe, mengatakan kepada Associated Press pada bulan Agustus.
"Bagaimana bisa satu anggaran dengan dolar Zimbabwe yang selalu berubah nilainya? Itu tidak stabil, dan kami telah dibakar sebelumnya," bebernya.
Mata uang resmi Zimbabwe adalah dolar Zimbabwe, tetapi John Mangudya, gubernur bank sentral negara itu, mengatakan kepada Bloomberg pada bulan Juli bahwa dolar AS digunakan hampir 75% dari semua transaksi di Zimbabwe.
Sebelumnya pemerintah Zimbabwe melarang penggunaan mata uang asing sebagai alat pembayaran yang sah pada 2019. Mnangagwa mengatakan, pada saat itu bahwa ekonomi negara itu "bergantung pada harga dolar AS, yang telah menjadi akar penyebab inflasi," lapor BBC.
Namun, negara itu terpaksa membatalkan larangan pada Juni 2022 untuk mengendalikan inflasi. Kini ketika pembicaraan tentang dedolarisasi berkecamuk di negara-negara berkembang – termasuk Zimbabwe–, penduduk setempat khawatir tentang dampaknya ke dalam kehidupan mereka.
"Dolar AS telah mengembalikan hidup kita. Kita tidak bisa hidup tanpanya," ucap Lovemore Mutenha, pemilik toko minuman keras di Zimbabwe, mengatakan kepada Associated Press pada bulan Agustus.
"Bagaimana bisa satu anggaran dengan dolar Zimbabwe yang selalu berubah nilainya? Itu tidak stabil, dan kami telah dibakar sebelumnya," bebernya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda