Awas! Susul Eropa, Asia Siap Masuk Jurang Resesi Termasuk RI
Senin, 03 Agustus 2020 - 11:14 WIB
JAKARTA - Gelombang resesi nampaknya terus meluas di beberapa negara sebagai dampak pandemi virus Covid-19 . Adapun ekonomi pada Uni Eropa minus 11,9% pada kuartal kedua tahun ini dengan realisasi terparah usai minus 3,2% pada kuartal pertama. Perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) di tengah pandemi virus Covid-19 tersebut sekaligus menandakan benua biru telah masuk ke jurang resesi.
Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan gelombang resesi akan terus terjadi di beberapa negara. Termasuk benua Asia dalam waktu dekat akan juga mengalami keterpurukan ekonomi akibat pandemi vrius corona.
"Saya kira tinggal menunggu waktu saja pengumuman Asia secara official masuk ke jurang resesi. Termasuk didalamnya Indonesia," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (3/8/2020).
Dia melanjutkan ditengah wabah yang melanda dunia dalam periode yang cukup panjang saat sekarang ini hampir tidak ada negara yang mampu selamat dari resesi. "Wabah membatasi aliran manusia, barang dan juga uang. Negara yang bergantung kepada ekspor terkena pukulan yang paling besar Karena kontraksi Ekspor akibat melemahnya ekonomi global," katanya.
Dia melanjutkan negara-negara yang mengandalkan konsumsi domestik walaupun tidak terlalu dalam juga mengalami kontraksi. "Semua negara harus bersiap dengan kondisi yang terburuk," tandasnya.
Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan gelombang resesi akan terus terjadi di beberapa negara. Termasuk benua Asia dalam waktu dekat akan juga mengalami keterpurukan ekonomi akibat pandemi vrius corona.
"Saya kira tinggal menunggu waktu saja pengumuman Asia secara official masuk ke jurang resesi. Termasuk didalamnya Indonesia," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (3/8/2020).
Dia melanjutkan ditengah wabah yang melanda dunia dalam periode yang cukup panjang saat sekarang ini hampir tidak ada negara yang mampu selamat dari resesi. "Wabah membatasi aliran manusia, barang dan juga uang. Negara yang bergantung kepada ekspor terkena pukulan yang paling besar Karena kontraksi Ekspor akibat melemahnya ekonomi global," katanya.
Baca Juga
Dia melanjutkan negara-negara yang mengandalkan konsumsi domestik walaupun tidak terlalu dalam juga mengalami kontraksi. "Semua negara harus bersiap dengan kondisi yang terburuk," tandasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda