Capai Target Bebas Emisi Butuh Dana Besar, Bos LPS Dorong Kontribusi Perbankan
Rabu, 27 September 2023 - 14:55 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ), Purbaya Yudhi Sadewa mendorongsektor perbankan untuk memiliki peranan yang besar dalam pendanaan untuk membantu pengurangan emisi .
Sebagaimana diketahui, pengurangan emisi menjadi upaya bersama berbagai pihak lantaran sudah menjadi komitmen nasional Indonesia yang turut meratifikasi berbagai perjanjian internasional terkait pengurangan emisi.
"Sektor perbankan memiliki kapasitas yang besar untuk dapat berkontribusi signifikan, yaitu khususnya dalam menyediakan pembiayaan untuk mendanai berbagai upaya pengurangan emisi nasional," jelasnya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Purbaya mengungkapkan, bank-bank di Indonesia juga terbukti dapat cukup bersemangat dalam mendukung upaya tersebut. Sebagai contoh saja, di paruh pertama 2023 lalu beberapa bank telah cukup banyak menyalurkan kredit hijau.
Obyek-obyek pembiayaan kredit hijau tersebut juga beragam, mulai dari proyek energi terbarukan, office buildinghijau, kendaraan ramah lingkungan, dan konservasi lingkungan.
"Perbankan sepertinya bisa berperan besar dalam pekerjaan seperi ini, diq bisa menambahkan persyaratan dalam kreditnya. (Misal) saya kucurkan sekian kalau ada fasilitas-fasilitas hijaunya seperti itu. Tapi kan sekarang seperti yang saya bilang tadi, kita masih suka untung saja," terang Purbaya.
"Belum berpikir jangka panjang, artinya mungkin sudah dimulai, tapi masih belum signifikan sekali kredit-kredit yang berhubungan dengan hijau. Mungkin hanya beberapa ratus triliun angkanya, padahal kredit kita mungkin ribuan triliun totalnya jadi memang masih kecil sekali dalam hal ini," tuturnya.
Ke depannya, lanjut Purbaya, penyaluran kredit perbankan ke sektor-sektor hijau perlu terus untuk didorong. Selain memang untuk mencapai target pengurangan emisi nasional, beberapa literatur juga menyimpulkan bahwa bank-bank yangserius mempertimbangkan faktor-faktor keberlanjutan cenderung memiliki risiko operasional lebih rendah dan menurunkan kerentanan bank pada periode krisis keuangan.
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harusnya berperan lebih bisa, menekan mereka untuk bisa menjalankan pembiayaan hijau agar lebih, agresif lagi," tegasnya.
Tidak ketinggalan, lanjut Purbaya, untuk mencapai tujuan mulia ini maka regulator keuangan dan perbankan juga akan terus bersinergi mendorong berbagai kebijakan untuk mendukung berkembangnya ekosistem hijau di sektor keuangan.
Sebagaimana diketahui, pengurangan emisi menjadi upaya bersama berbagai pihak lantaran sudah menjadi komitmen nasional Indonesia yang turut meratifikasi berbagai perjanjian internasional terkait pengurangan emisi.
"Sektor perbankan memiliki kapasitas yang besar untuk dapat berkontribusi signifikan, yaitu khususnya dalam menyediakan pembiayaan untuk mendanai berbagai upaya pengurangan emisi nasional," jelasnya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Purbaya mengungkapkan, bank-bank di Indonesia juga terbukti dapat cukup bersemangat dalam mendukung upaya tersebut. Sebagai contoh saja, di paruh pertama 2023 lalu beberapa bank telah cukup banyak menyalurkan kredit hijau.
Obyek-obyek pembiayaan kredit hijau tersebut juga beragam, mulai dari proyek energi terbarukan, office buildinghijau, kendaraan ramah lingkungan, dan konservasi lingkungan.
"Perbankan sepertinya bisa berperan besar dalam pekerjaan seperi ini, diq bisa menambahkan persyaratan dalam kreditnya. (Misal) saya kucurkan sekian kalau ada fasilitas-fasilitas hijaunya seperti itu. Tapi kan sekarang seperti yang saya bilang tadi, kita masih suka untung saja," terang Purbaya.
"Belum berpikir jangka panjang, artinya mungkin sudah dimulai, tapi masih belum signifikan sekali kredit-kredit yang berhubungan dengan hijau. Mungkin hanya beberapa ratus triliun angkanya, padahal kredit kita mungkin ribuan triliun totalnya jadi memang masih kecil sekali dalam hal ini," tuturnya.
Ke depannya, lanjut Purbaya, penyaluran kredit perbankan ke sektor-sektor hijau perlu terus untuk didorong. Selain memang untuk mencapai target pengurangan emisi nasional, beberapa literatur juga menyimpulkan bahwa bank-bank yangserius mempertimbangkan faktor-faktor keberlanjutan cenderung memiliki risiko operasional lebih rendah dan menurunkan kerentanan bank pada periode krisis keuangan.
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harusnya berperan lebih bisa, menekan mereka untuk bisa menjalankan pembiayaan hijau agar lebih, agresif lagi," tegasnya.
Tidak ketinggalan, lanjut Purbaya, untuk mencapai tujuan mulia ini maka regulator keuangan dan perbankan juga akan terus bersinergi mendorong berbagai kebijakan untuk mendukung berkembangnya ekosistem hijau di sektor keuangan.
(akr)
tulis komentar anda