Dilaksanakan e-Learning, Jateng Laksanakan ToT CSA SIMURP di BPP Kostratani
Senin, 03 Agustus 2020 - 19:07 WIB
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan Leli Nuryati, mengatakan perubahan iklim global belakangan ini dampaknya sudah semakin nyata. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan suhu udara, naiknya permukaan air laut dan perubahan pola musim hujan dan kemarau yang tidak menentu.
“Bahkan terjadi iklim ekstrim yang menimbulkan bencana banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau, atau terjadinya tanah longsor, meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman serta rusaknya infrastrukur pertanian seperti irigasi sebagai akibat banjir dan tanah longsor,” tuturnya.
Kejadian ini berpotensi mengancam penurunan produktivitas, produksi, mutu hasil pertanian, serta menurunnya efesiensi dan efektifitas distribusi pangan. Muaranya kepada rentannya ketahanan pangan nasional.
“Kita mengantisipasinya dengan tindakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim global melalui kegiatan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dalam proyek Strategy Irrigation Modernization Urgent Rehabilitation Project (SIMURP),” terangnya.
Leli menambahkan, agar kegiatan SIMURP-CSA berjalan dengan baik, perlu dukungan sumber daya manusia pertanian seperti penyuluh dan petani yang handal. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan mereka ditingkatkan melalui ToT CSA SIMURP.
“Kegiatan TOT CSA Proyek SIMURP adalah tindak lanjut dari kegiatan TOM-CSA Proyek SIMURP yang telah dilaksanakan tahun 2019 lalu,” jelasnya. [SWR/NF]
“Bahkan terjadi iklim ekstrim yang menimbulkan bencana banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau, atau terjadinya tanah longsor, meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman serta rusaknya infrastrukur pertanian seperti irigasi sebagai akibat banjir dan tanah longsor,” tuturnya.
Kejadian ini berpotensi mengancam penurunan produktivitas, produksi, mutu hasil pertanian, serta menurunnya efesiensi dan efektifitas distribusi pangan. Muaranya kepada rentannya ketahanan pangan nasional.
“Kita mengantisipasinya dengan tindakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim global melalui kegiatan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dalam proyek Strategy Irrigation Modernization Urgent Rehabilitation Project (SIMURP),” terangnya.
Leli menambahkan, agar kegiatan SIMURP-CSA berjalan dengan baik, perlu dukungan sumber daya manusia pertanian seperti penyuluh dan petani yang handal. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan mereka ditingkatkan melalui ToT CSA SIMURP.
“Kegiatan TOT CSA Proyek SIMURP adalah tindak lanjut dari kegiatan TOM-CSA Proyek SIMURP yang telah dilaksanakan tahun 2019 lalu,” jelasnya. [SWR/NF]
(ars)
tulis komentar anda