Perang Hamas vs Israel Untungkan Dolar AS, Investor Ramai-ramai Borong Emas
Senin, 09 Oktober 2023 - 19:54 WIB
JAKARTA - Meningkatnya risiko geopolitik terjadinya perang antara Israel dan Hamas mendorong pembelian aset-aset seperti emas dan dolar serta meningkatkan permintaan untuk treasury AS yang telah dijual secara agresif.
Namun, konflik tersebut telah membuat saham berjangka AS turun, sementara minyak mentah, emas, dan treasury mengalami peningkatan.
"Ini adalah contoh yang baik mengapa orang membutuhkan emas dalam portofolio mereka. Ini adalah lindung nilai yang sempurna terhadap gejolak internasional," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, yang memperkirakan bahwa dolar akan diuntungkan.
"Setiap kali ada gejolak internasional, dolar menguat," kata Cardillo, dikutip Reuters, Senin (9/10/2023).
Pasar telah bereaksi dalam beberapa minggu terakhir terhadap ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Imbal hasil obligasi telah melonjak sementara dolar AS telah mengalami kenaikan beruntun.
Sementara, saham-saham mengalami penurunan tajam pada kuartal ketiga namun stabil pada minggu lalu. "Tampaknya Wall Street memiliki risiko geopolitik baru setelah Israel menyatakan perang dengan Hamas," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda di New York.
Para analis berfokus dampaknya pada harga-harga energi ketika mereka mencoba untuk menilai efek-efek riak. Harga minyak melonjak lebih dari USD4 per barel di awal perdagangan Asia pada hari Senin.
"Apakah ini adalah momen pasar yang besar atau tidak, tergantung pada berapa lama hal ini berlangsung dan apakah pihak-pihak lain ikut terseret ke dalam konflik," ujar Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management.
Namun, konflik tersebut telah membuat saham berjangka AS turun, sementara minyak mentah, emas, dan treasury mengalami peningkatan.
"Ini adalah contoh yang baik mengapa orang membutuhkan emas dalam portofolio mereka. Ini adalah lindung nilai yang sempurna terhadap gejolak internasional," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, yang memperkirakan bahwa dolar akan diuntungkan.
"Setiap kali ada gejolak internasional, dolar menguat," kata Cardillo, dikutip Reuters, Senin (9/10/2023).
Baca Juga
Pasar telah bereaksi dalam beberapa minggu terakhir terhadap ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Imbal hasil obligasi telah melonjak sementara dolar AS telah mengalami kenaikan beruntun.
Sementara, saham-saham mengalami penurunan tajam pada kuartal ketiga namun stabil pada minggu lalu. "Tampaknya Wall Street memiliki risiko geopolitik baru setelah Israel menyatakan perang dengan Hamas," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda di New York.
Para analis berfokus dampaknya pada harga-harga energi ketika mereka mencoba untuk menilai efek-efek riak. Harga minyak melonjak lebih dari USD4 per barel di awal perdagangan Asia pada hari Senin.
"Apakah ini adalah momen pasar yang besar atau tidak, tergantung pada berapa lama hal ini berlangsung dan apakah pihak-pihak lain ikut terseret ke dalam konflik," ujar Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management.
tulis komentar anda