Infrastruktur Jadi Kunci Monetisasi Potensi Cadangan Gas Nasional
Selasa, 31 Oktober 2023 - 20:10 WIB
Dalam acara yang sama, Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Shinta Damayanti mengungkapkan, ke depan pemanfaatan LNG diperkirakan semakin besar. Ini seiring dengan temuan cadangan berupa gas yang terus terjadi selama 10 tahun terakhir. "Penemuan eksplorasi didominasi gas, lebih dari 50% penemuan dalam satu dekade terakhir adalah dari gas. Bahkan, 70% PoD (rencana pengembangan) adalah untuk gas," kata Shinta.
Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menambahkan, meningkatnya penggunaan gas antara lain didorong oleh tren penggunaan energi yang lebih bersih. Gas dinilai sebagai sumber energi berbasis fosil yang emisinya lebih rendah daripada bahan bakar fosil lainnya, seperti minyak. "Jadi wajar jika fasilitas pengolahan gas yang ada akan sangat diandalkan di masa yang akan datang," kata dia.
Selain itu, sambung Tutuka, industri-industri yang menjadi tulang punggung negara ini juga membutuhkan gas tak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga sebagai bahan baku, seperti industri pupuk. Terkait dengan itu, kata dia, ke depan ekosistem gas harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga potensi yang ada bisa dioptimalkan.
Peningkatan pemanfaatan gas menurutnya tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan infrastruktur. Dengan kondisi geografis yang dimiliki Indonesia, salah satu pilihan adalah mengembangkan potensi gas secara terintegrasi dari hulu ke hilir. "Contohnya manufaktur atau pabrik apa yang akan dibangun untuk menyerap produksi gas yang baru. Itu kita sebut sebagai downstreaming hilirisasi yang terkoneksi antara hulu sebagai pemasok dan sektor hilirnya," jelas dia.
Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menambahkan, meningkatnya penggunaan gas antara lain didorong oleh tren penggunaan energi yang lebih bersih. Gas dinilai sebagai sumber energi berbasis fosil yang emisinya lebih rendah daripada bahan bakar fosil lainnya, seperti minyak. "Jadi wajar jika fasilitas pengolahan gas yang ada akan sangat diandalkan di masa yang akan datang," kata dia.
Selain itu, sambung Tutuka, industri-industri yang menjadi tulang punggung negara ini juga membutuhkan gas tak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga sebagai bahan baku, seperti industri pupuk. Terkait dengan itu, kata dia, ke depan ekosistem gas harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga potensi yang ada bisa dioptimalkan.
Peningkatan pemanfaatan gas menurutnya tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan infrastruktur. Dengan kondisi geografis yang dimiliki Indonesia, salah satu pilihan adalah mengembangkan potensi gas secara terintegrasi dari hulu ke hilir. "Contohnya manufaktur atau pabrik apa yang akan dibangun untuk menyerap produksi gas yang baru. Itu kita sebut sebagai downstreaming hilirisasi yang terkoneksi antara hulu sebagai pemasok dan sektor hilirnya," jelas dia.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda