Dirut BPJS Kesehatan Beberkan Inovasi Digital Program JKN di Forum AeHIN 2023
Selasa, 07 November 2023 - 20:20 WIB
Ghufron juga menyebutkan BPJS Kesehatan memiliki potensi sumber data yang sangat besar, yang dapat menjadi sumber informasi berharga bagi akademisi dan praktisi dalam perancangan kebijakan kesehatan yang lebih efektif.
"Data ini dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menganalisis, memahami, dan merancang kebijakan kesehatan. Tentu semua itu dalam rangka memajukan ekosistem Program JKN," ucapnya.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pandangan positifnya tentang dampak dari digitalisasi dalam sektor kesehatan. Ia menjelaskan bahwa melalui digitalisasi, akses kesehatan akan menjadi lebih transparan, mudah dijangkau, dan berkualitas. Ini juga akan berdampak positif pada ketersediaan obat-obatan yang lebih luas di pasar.
"Acara AeHIN 2023 tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, tetapi juga untuk memotivasi semua pihak untuk terus mendorong perkembangan teknologi digital dalam sektor kesehatan di Asia. Dengan inovasi, kolaborasi, dan pemanfaatan data yang efektif, masa depan layanan kesehatan di Indonesia dan di seluruh Asia tampak semakin cerah," ujar Budi.
Sementara itu, Chairman AeHIN Boonchai Kijsanayotin mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia saat menghadapi pandemi Covid-19. Dirinya mengapresiasi atas suksesnya Indonesia dalam menerapkan layanan digital saat pandemi berlangsung.
“Harapannya melaui kegiatan hari ini kita dapat saling bertukar pengalaman antar negara dalam menerapkan digitalisasi di bidang kesehatan. Apabila kita membantu teman, maka teman akan membantu kita. Dengan semangat kooperatif yang tinggi maka kita dapat melampaui tantangan yang ada,” ujar Boonchai.
"Data ini dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menganalisis, memahami, dan merancang kebijakan kesehatan. Tentu semua itu dalam rangka memajukan ekosistem Program JKN," ucapnya.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pandangan positifnya tentang dampak dari digitalisasi dalam sektor kesehatan. Ia menjelaskan bahwa melalui digitalisasi, akses kesehatan akan menjadi lebih transparan, mudah dijangkau, dan berkualitas. Ini juga akan berdampak positif pada ketersediaan obat-obatan yang lebih luas di pasar.
"Acara AeHIN 2023 tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, tetapi juga untuk memotivasi semua pihak untuk terus mendorong perkembangan teknologi digital dalam sektor kesehatan di Asia. Dengan inovasi, kolaborasi, dan pemanfaatan data yang efektif, masa depan layanan kesehatan di Indonesia dan di seluruh Asia tampak semakin cerah," ujar Budi.
Sementara itu, Chairman AeHIN Boonchai Kijsanayotin mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia saat menghadapi pandemi Covid-19. Dirinya mengapresiasi atas suksesnya Indonesia dalam menerapkan layanan digital saat pandemi berlangsung.
“Harapannya melaui kegiatan hari ini kita dapat saling bertukar pengalaman antar negara dalam menerapkan digitalisasi di bidang kesehatan. Apabila kita membantu teman, maka teman akan membantu kita. Dengan semangat kooperatif yang tinggi maka kita dapat melampaui tantangan yang ada,” ujar Boonchai.
(dsa)
tulis komentar anda