Kuota LPG Subsidi Jebol dan Banyak Bocor, Pertamina Ungkap Modus-modusnya
Kamis, 23 November 2023 - 14:05 WIB
"Nah, di mana 8,28 juta MT ini juga angka yang kami ajukan untuk bisa dijadikan acuan di dalam penyesuaian kuota," tuturnya.
Jebolnya kuota LPG subsidi memang tak lepas dari permainan segelintir oknum. Mereka melakukan berbagai modus untuk "mencoleng" gas yang dikhususkan untuk orang miskin itu.
Pertamina Patra Niaga pun mengungkap dua modus yang digunakan menyelewengkan LPG subsidi. Modus pertama adalah illegal unloading LPG dengan metode skidtank to skidtank (mobil tangki LPG).
Modus ini melakukan kegiatan penurunan LPG subsidi secara ilegal yang dilakukan oleh oknum awak mobil tangki (AMT). Cara lainnya adalah penggandaan segel bottom loader secara illegal, dan terakhir kerja sama antara pelaku dengan oknum SPBE.
Untuk mendeteksi modus ini, Pertamina mengungkap beberapa indikasi. Pertama skidtank Pertamina yang berhenti tidak pada lokasi yang seharusnya selama 10-15 menit. Lalu, skidtank illegal yang sudah menunggu atau parkir di dalam lokasi parkiran atau pangkalan.
Modus kedua yang menyasar LPG subsidi adalah illegal unloading LPD dengan metode penyuntikan. Penyuntikan dilakukan dengan cara menyedot LPG 3 kg dan kemudian memindahkan ke tabung 12 kg.
Modus ini terbaca dari beberapa indikasi, seperti lokasi penyuntikan LPG tersamarkan sebagai gudang atau pangkalan dan sering tercium bau LPG Menyengat. Lalu, lokasi yang sering terlihat kendaraan atau truk yang mengangkut LPG subsidi dan LPG nonsubsidi secara bersamaan.
"Berikutnya kelangkaan stok LPG 3kg di suatu wilayah," tandas Riva.
Jebolnya kuota LPG subsidi memang tak lepas dari permainan segelintir oknum. Mereka melakukan berbagai modus untuk "mencoleng" gas yang dikhususkan untuk orang miskin itu.
Pertamina Patra Niaga pun mengungkap dua modus yang digunakan menyelewengkan LPG subsidi. Modus pertama adalah illegal unloading LPG dengan metode skidtank to skidtank (mobil tangki LPG).
Modus ini melakukan kegiatan penurunan LPG subsidi secara ilegal yang dilakukan oleh oknum awak mobil tangki (AMT). Cara lainnya adalah penggandaan segel bottom loader secara illegal, dan terakhir kerja sama antara pelaku dengan oknum SPBE.
Untuk mendeteksi modus ini, Pertamina mengungkap beberapa indikasi. Pertama skidtank Pertamina yang berhenti tidak pada lokasi yang seharusnya selama 10-15 menit. Lalu, skidtank illegal yang sudah menunggu atau parkir di dalam lokasi parkiran atau pangkalan.
Modus kedua yang menyasar LPG subsidi adalah illegal unloading LPD dengan metode penyuntikan. Penyuntikan dilakukan dengan cara menyedot LPG 3 kg dan kemudian memindahkan ke tabung 12 kg.
Modus ini terbaca dari beberapa indikasi, seperti lokasi penyuntikan LPG tersamarkan sebagai gudang atau pangkalan dan sering tercium bau LPG Menyengat. Lalu, lokasi yang sering terlihat kendaraan atau truk yang mengangkut LPG subsidi dan LPG nonsubsidi secara bersamaan.
Baca Juga
"Berikutnya kelangkaan stok LPG 3kg di suatu wilayah," tandas Riva.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda