Serapan Tenaga Kerja Naik, Menaker: Tantangan Bagi BPJS Ketenagakerjaan
Sabtu, 16 Desember 2023 - 10:00 WIB
JAKARTA - Sektor ketenagakerjaan Indonesia disebut mengalami perbaikan, terlihat dari turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT ) Indonesia yang per Agustus 2023 menjadi sebesar 5,37%, dibanding Agustus tahun sebelumnya sebesar 5,86%. Turunnya TPT menunjukkan semakin banyak angkatan kerja yang terserap ke pasar tenaga kerja alias telah bekerja.
Seiring dengan meningkatnya jumlah serapan tenaga kerja tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta BPJS Ketenagakerjaan menjemput bola dengan memastikan semuanya menjadi peserta. Tak hanya pekerja di dalam negeri, imbuh dia, tapi juga pekerja di luar negeri.
"Semakin tinggi angkatan kerja kita masuk ke pasar kerja ini juga menjadi tantangan bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Ida melalui keterangan resmi, ditulis Sabtu (15/12/2023).
Tak hanya pasar kerja dalam negeri, lanjut Ida, potensi masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri pun menurutnya terus meningkat. Beberapa negara di luar negeri menurutnya tengah membutuhkan banyak tenaga kerja.
Ida mencontohkan Jepang yang tengah mengalami ageing society yang menyebabkan negara tersebut membutuhkan pekerja asing dalam jumlah besar. Melalui kerja sama yang dijalin dengan Indonesia, Jepang menargetkan dapat menyerap 100.000 pekerja migran Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
"Begitu besarnya peluang kerja kita di luar negeri, saya ingin sampaikan bahwa itu tantangan yang harus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja migran kita dengan program-program BPJS Ketenagakerjaan," paparnya.
Ida pun menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja BPJS Ketenagakerjaan, khususnya terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang telah melampaui angka 40 juta peserta aktif.
"Saya apresiasi atas seluruh kerja yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan, alhamdulillah perkembangan kepesertaan cukup tajam," tuturnya.
Seiring dengan meningkatnya jumlah serapan tenaga kerja tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta BPJS Ketenagakerjaan menjemput bola dengan memastikan semuanya menjadi peserta. Tak hanya pekerja di dalam negeri, imbuh dia, tapi juga pekerja di luar negeri.
"Semakin tinggi angkatan kerja kita masuk ke pasar kerja ini juga menjadi tantangan bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Ida melalui keterangan resmi, ditulis Sabtu (15/12/2023).
Tak hanya pasar kerja dalam negeri, lanjut Ida, potensi masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri pun menurutnya terus meningkat. Beberapa negara di luar negeri menurutnya tengah membutuhkan banyak tenaga kerja.
Ida mencontohkan Jepang yang tengah mengalami ageing society yang menyebabkan negara tersebut membutuhkan pekerja asing dalam jumlah besar. Melalui kerja sama yang dijalin dengan Indonesia, Jepang menargetkan dapat menyerap 100.000 pekerja migran Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
"Begitu besarnya peluang kerja kita di luar negeri, saya ingin sampaikan bahwa itu tantangan yang harus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja migran kita dengan program-program BPJS Ketenagakerjaan," paparnya.
Ida pun menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja BPJS Ketenagakerjaan, khususnya terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang telah melampaui angka 40 juta peserta aktif.
"Saya apresiasi atas seluruh kerja yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan, alhamdulillah perkembangan kepesertaan cukup tajam," tuturnya.
(fjo)
tulis komentar anda