Ternyata, Investor Asal Jepang Lebih Diterima Dibanding China
Minggu, 09 Agustus 2020 - 17:29 WIB
JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis data survei terbaru soal pendapat masyarakat Indonesia mengenai investasi , baik asing maupun dalam negeri, utamanya di tengah pandemi saat ini. Survei dilakukan pada rentang waktu 29 Juli hingga 1 Agustus 2020 dengan mengambil sampel secara acak via telepon.
Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, mengatakan 54% responden menilai, banyaknya pengusaha asing yang masuk dan membangun pabrik atau membuka usaha di Indonesia bukan merupakan kondisi yang baik.
"Nah dari situ kita bisa kelihatan bahwa kalau ada yang nanya investor bakal bawa tenaga kerja dari luar negeri itu pasti negatif. Kalau mereka masuk akan bersaing dengan (tenaga kerja) dalam negeri," kata Saidiman dalam webinar, Minggu (9/8/2020). ( Baca juga:Investor AS Koordinasi dengan NSC Soal Investasi di Natuna, Ehm Bisa Bikin China Gerah )
Dia merinci, terdapat tiga variabel asal negara investor yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sebanyak 70% responden menganggap investasi dari China berdampak negatif, sementara untuk Malaysia, angkanya sebesar 67%.
"Sedangkan 41% responden menyambut positif investasi asing dari Jepang dan menilai hal itu akan berdampak baik untuk ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu berdasarkan hasil survei terdapa tiga negara (Jepang, China, Malaysia) yang memiliki dampak positif. Di antaranya, investor dari Jepang dinilai membawa dampak yang lebih positif dibandingkan investor dari China dan Malaysia dengan hasil survei sebesar 72% dari responden yang setuju.
Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, mengatakan 54% responden menilai, banyaknya pengusaha asing yang masuk dan membangun pabrik atau membuka usaha di Indonesia bukan merupakan kondisi yang baik.
"Nah dari situ kita bisa kelihatan bahwa kalau ada yang nanya investor bakal bawa tenaga kerja dari luar negeri itu pasti negatif. Kalau mereka masuk akan bersaing dengan (tenaga kerja) dalam negeri," kata Saidiman dalam webinar, Minggu (9/8/2020). ( Baca juga:Investor AS Koordinasi dengan NSC Soal Investasi di Natuna, Ehm Bisa Bikin China Gerah )
Dia merinci, terdapat tiga variabel asal negara investor yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sebanyak 70% responden menganggap investasi dari China berdampak negatif, sementara untuk Malaysia, angkanya sebesar 67%.
"Sedangkan 41% responden menyambut positif investasi asing dari Jepang dan menilai hal itu akan berdampak baik untuk ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu berdasarkan hasil survei terdapa tiga negara (Jepang, China, Malaysia) yang memiliki dampak positif. Di antaranya, investor dari Jepang dinilai membawa dampak yang lebih positif dibandingkan investor dari China dan Malaysia dengan hasil survei sebesar 72% dari responden yang setuju.
(uka)
tulis komentar anda