Tebus Murah Sembako, Relawan Progresif Jangkau Pemukiman Padat
Sabtu, 23 Desember 2023 - 11:39 WIB
JAKARTA - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam kelompok relawan Progresif (Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif) Menuju Indonesia Unggul menjangkau warga pemukiman padat di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12).
Para relawan yang mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo -Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD itu menggelar kegiatan bertajuk 'Aksi Pasar Progresif, Tebus Murah' ratusan paket sembilan bahan pokok ( sembako ).
"Kegiatan Aksi Pasar Progresif Tebus Murah dilakukan berawal dari keluhan warga masyarakat Jakarta terkait persoalan harga pangan yang meningkat belakangan ini," kata Relawan Progresif, Yuke Yurike kepada wartawan.
Yuke mengatakan, giat aksi pasar oleh relawan Progresif pusat ini satu program yang diusung di antara program lainnya yang juga dilaksanakan di 38 provinsi di Indonesia.
"Intinya kita lihat pasar tradisional, cek kondisi pasar, mulai dari harga, stok, hingga daya beli masyarakat," ujar perempuan berhijab itu.
Di pasar itu, Yuke menemui sejumlah keluhan pedagang mengenai kenaikan pelbagai komoditas pangan terutama cabai, bawang, daging, dan beras. Kenaikan itu, menurutnya, menyebabkan penurunan omzet bagi pedagang.
"Jadi dulu warga yang bisa membeli 10 liter beras, sekarang hanya bisa beli 5 liter. Bahkan pedagang daging juga mengeluhkan sepinya pembeli, meski harga daging relatif turun," tuturnya.
Baca Juga
Para relawan yang mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo -Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD itu menggelar kegiatan bertajuk 'Aksi Pasar Progresif, Tebus Murah' ratusan paket sembilan bahan pokok ( sembako ).
"Kegiatan Aksi Pasar Progresif Tebus Murah dilakukan berawal dari keluhan warga masyarakat Jakarta terkait persoalan harga pangan yang meningkat belakangan ini," kata Relawan Progresif, Yuke Yurike kepada wartawan.
Yuke mengatakan, giat aksi pasar oleh relawan Progresif pusat ini satu program yang diusung di antara program lainnya yang juga dilaksanakan di 38 provinsi di Indonesia.
"Intinya kita lihat pasar tradisional, cek kondisi pasar, mulai dari harga, stok, hingga daya beli masyarakat," ujar perempuan berhijab itu.
Di pasar itu, Yuke menemui sejumlah keluhan pedagang mengenai kenaikan pelbagai komoditas pangan terutama cabai, bawang, daging, dan beras. Kenaikan itu, menurutnya, menyebabkan penurunan omzet bagi pedagang.
"Jadi dulu warga yang bisa membeli 10 liter beras, sekarang hanya bisa beli 5 liter. Bahkan pedagang daging juga mengeluhkan sepinya pembeli, meski harga daging relatif turun," tuturnya.
tulis komentar anda