Pengelolaan Teknologi Informasi Jadi Kunci Sukseskan Program JKN
Selasa, 23 Januari 2024 - 15:31 WIB
Dirinya meyakini bahwa teknologi informasi memiliki peran penting untuk mendukung pemberian pelayanan. Untuk itu, dia mendorong para pemangku kepentingan mendukung upaya digitalisasi yang diusung BPJS Kesehatan dan saling bersinergi bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Program JKN.
Selain itu, integrasi layanan BPJS Kesehatan dengan seluruh pihak, khususnya fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan semakin kuat agar akses peserta JKN mendapatkan pelayanan kesehatan semakin mudah.
"Upaya ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan efisiensi administratif, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pelayanan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Teknologi informasi menjadi tulang punggung yang mendukung terwujudnya visi JKN sebagai program jaminan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan," tambah Ghufron.
Pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Setiaji mengatakan, saat ini Kementerian Kesehatan turut aktif memanfaatkan teknologi dalam menyusun berbagai strategi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat. Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah menentukan misi untuk menuju transformasi kesehatan digital pada tahun 2025-2029.
Pertama, mengembangkan dan melaksanakan sistem informasi kesehatan dengan perencanaan yang kuat. Kedua memperkuat mekanisme dan kebijakan tata kelola data informasi kesehatan untuk layanan kesehatan yang memberikan dampak positif terhadap seluruh masyarakat.
Ketiga, membangun kapabilitas dan kemampuan digital untuk memberikan fasilitas dalam mengahadirkan inovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektoral.
Selain itu, integrasi layanan BPJS Kesehatan dengan seluruh pihak, khususnya fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan semakin kuat agar akses peserta JKN mendapatkan pelayanan kesehatan semakin mudah.
"Upaya ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan efisiensi administratif, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pelayanan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Teknologi informasi menjadi tulang punggung yang mendukung terwujudnya visi JKN sebagai program jaminan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan," tambah Ghufron.
Pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Setiaji mengatakan, saat ini Kementerian Kesehatan turut aktif memanfaatkan teknologi dalam menyusun berbagai strategi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat. Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah menentukan misi untuk menuju transformasi kesehatan digital pada tahun 2025-2029.
Pertama, mengembangkan dan melaksanakan sistem informasi kesehatan dengan perencanaan yang kuat. Kedua memperkuat mekanisme dan kebijakan tata kelola data informasi kesehatan untuk layanan kesehatan yang memberikan dampak positif terhadap seluruh masyarakat.
Ketiga, membangun kapabilitas dan kemampuan digital untuk memberikan fasilitas dalam mengahadirkan inovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektoral.
(skr)
tulis komentar anda