Anak Buah Sri Mulyani Lebih Suka Kerja dari Rumah, Ngaku Lebih Efektif dan Hemat
Rabu, 12 Agustus 2020 - 13:17 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, dalam pola pelaksanaan kerja dari rumah atau 'work from home' , mayoritas pegawai di Kementerian Keuangan mengaku bikin pekerjaan lebih efektif. Bahkan sebagian besar pegawai Kemenkeu juga memperlihatkan kinerja yang tidak menurun, meskipun banyak dari pekerjaan yang mereka selesaikan harus dilakukan secara online dengan waktu kerja yang lebih lama.
"Kalau di lingkup Kementerian Keuangan ini, sekitar 90% pegawai mengaku bahwa mereka bisa menyelesaikan pekerjaannya secara online. Jadi opsi bekerja dari rumah atau 'work from home' itu bukan masalah bagi mereka," ujar Suahasil di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Lebih Efisien, Presiden Jokowi Ingin Kerja dari Rumah Secara Permanen )
Selain itu, Suahasil juga mengatakan bahwa sekitar 86% pegawai di Kemenkeu mengaku, pekerjaan yang mereka lakukan di rumah juga bisa berjalan secara efektif. "Dan sekitar 86 pegawai juga merasa pekerjaan yang mereka lakukan secara online dengan 'work from home' itu tetap efektif," paparnya.
Ditambah adanya berbagai macam agenda yang dilakukan secara virtual, diakui Suahasil juga memberikan manfaat lain. Khususnya, dalam hal penghematan anggaran atau belanja pemerintah.
(Baca Juga: Sri Mulyani: Jam Kerja WFH Luar Biasa Panjang )
Tidak adanya perjalanan dinas atau berbagai macam paket pertemuan lain, yang biasanya marak dilakukan di masa-masa sebelum pandemi COVID-19, nyatanya turut berkontribusi dalam hal tersebut. "Sehingga, semestinya hal itu (anggaran) dapat dialokasikan untuk penanganan COVID-19 di Indonesia," kata Suahasil.
Meski begitu, lanjut Suahasil tidak memungkiri bahwa memang terdapat sejumlah penyesuaian yang mesti dilakukan, dalam menerapkan pola kerja WFH tersebut agar semuanya bisa berjalan dengan lancar dan efektif.
(Baca Juga: Ketika Sri Mulyani pun Bekerja dari Rumah )
"Tapi memang perlu juga melakukan sejumlah belanja, untuk efektifitas kerja daring ini agar tetap produktif. Seperti misalnya pulsa dan perangkat yang memadai untuk mendukung WFH tersebut," tandasnya.
"Kalau di lingkup Kementerian Keuangan ini, sekitar 90% pegawai mengaku bahwa mereka bisa menyelesaikan pekerjaannya secara online. Jadi opsi bekerja dari rumah atau 'work from home' itu bukan masalah bagi mereka," ujar Suahasil di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Lebih Efisien, Presiden Jokowi Ingin Kerja dari Rumah Secara Permanen )
Selain itu, Suahasil juga mengatakan bahwa sekitar 86% pegawai di Kemenkeu mengaku, pekerjaan yang mereka lakukan di rumah juga bisa berjalan secara efektif. "Dan sekitar 86 pegawai juga merasa pekerjaan yang mereka lakukan secara online dengan 'work from home' itu tetap efektif," paparnya.
Ditambah adanya berbagai macam agenda yang dilakukan secara virtual, diakui Suahasil juga memberikan manfaat lain. Khususnya, dalam hal penghematan anggaran atau belanja pemerintah.
(Baca Juga: Sri Mulyani: Jam Kerja WFH Luar Biasa Panjang )
Tidak adanya perjalanan dinas atau berbagai macam paket pertemuan lain, yang biasanya marak dilakukan di masa-masa sebelum pandemi COVID-19, nyatanya turut berkontribusi dalam hal tersebut. "Sehingga, semestinya hal itu (anggaran) dapat dialokasikan untuk penanganan COVID-19 di Indonesia," kata Suahasil.
Meski begitu, lanjut Suahasil tidak memungkiri bahwa memang terdapat sejumlah penyesuaian yang mesti dilakukan, dalam menerapkan pola kerja WFH tersebut agar semuanya bisa berjalan dengan lancar dan efektif.
(Baca Juga: Ketika Sri Mulyani pun Bekerja dari Rumah )
"Tapi memang perlu juga melakukan sejumlah belanja, untuk efektifitas kerja daring ini agar tetap produktif. Seperti misalnya pulsa dan perangkat yang memadai untuk mendukung WFH tersebut," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda