Warga India Rebutan Cari Pekerjaan di Israel Tak Peduli Perang Gaza Berkecamuk
Senin, 05 Februari 2024 - 19:23 WIB
Desainer ubin India, Deepak Kumar mengeluhkan, masalah di tempat ini adalah "bekerja selama empat hari, makan selama dua hari".
Kumar mengatakan, dia mengikuti berita dan tahu risikonya, tetapi Ia ingin mencari pekerjaan demi anak-anaknya. "Saya akan tersenyum saat menghadapi peluru – tetapi akan mengambil 150.000 rupee (USD1.800)," katanya.
Orang India yang bekerja di Israel menlihat peluang bagus. Di sisi lain Kedutaan Besar India di Tel Aviv mengatakan, ada sekitar 18.000 warga India di Israel. Mereka kebanyakan bekerja sebagai pengasuh yang merawat orang tua, serta banyak lainnya bekerja sebagai pedagang berlian dan profesional TI. Sedangkan lainnya sebagai pelajar.
Tetapi perekrut telah meluncurkan dorongan baru bagi pencari kerja.
Kepala Institut Pelatihan Industri Lucknow, Raj Kumar Yadav mengatakan, mereka memfasilitasi perekrut dari Israel dalam mencari 10.000 pekerja konstruksi terampil yang bisa mengantongi upah USD1.685 per bulan.
"Mereka akan memberi visa dan mengangkut orang-orang ini dengan pesawat sewaan," katanya, seraya menambahkan bahwa "10.000 keluarga akan diberi makan dengan baik dan akan terus bertambah".
Program ini didukung oleh pihak berwenang di kedua negara, katanya.
Juru bicara kementerian luar negeri India Randhir Jaiswal mengatakan, kepada wartawan pekan lalu bahwa ada perjanjian kerja yang sudah lama ada antara kedua negara.
Kumar mengatakan, dia mengikuti berita dan tahu risikonya, tetapi Ia ingin mencari pekerjaan demi anak-anaknya. "Saya akan tersenyum saat menghadapi peluru – tetapi akan mengambil 150.000 rupee (USD1.800)," katanya.
10.000 Keluarga Akan Diberi Makan
Orang India yang bekerja di Israel menlihat peluang bagus. Di sisi lain Kedutaan Besar India di Tel Aviv mengatakan, ada sekitar 18.000 warga India di Israel. Mereka kebanyakan bekerja sebagai pengasuh yang merawat orang tua, serta banyak lainnya bekerja sebagai pedagang berlian dan profesional TI. Sedangkan lainnya sebagai pelajar.
Tetapi perekrut telah meluncurkan dorongan baru bagi pencari kerja.
Kepala Institut Pelatihan Industri Lucknow, Raj Kumar Yadav mengatakan, mereka memfasilitasi perekrut dari Israel dalam mencari 10.000 pekerja konstruksi terampil yang bisa mengantongi upah USD1.685 per bulan.
"Mereka akan memberi visa dan mengangkut orang-orang ini dengan pesawat sewaan," katanya, seraya menambahkan bahwa "10.000 keluarga akan diberi makan dengan baik dan akan terus bertambah".
Program ini didukung oleh pihak berwenang di kedua negara, katanya.
Juru bicara kementerian luar negeri India Randhir Jaiswal mengatakan, kepada wartawan pekan lalu bahwa ada perjanjian kerja yang sudah lama ada antara kedua negara.
Zona Merah
tulis komentar anda