Kekhawatiran Atas Resesi AS Mulai Mencair, Kuartal I 2024 Diprediksi Positif

Minggu, 11 Februari 2024 - 09:48 WIB
Sebuah survei terhadap 34 ekonom terkemuka di Amerika Serikat (AS) mencatat bahwa kekhawatiran pasar terhadap resesi AS mulai menurun. Foto/Dok
JAKARTA - Sebuah survei terhadap 34 ekonom terkemuka di Amerika Serikat (AS) mencatat bahwa kekhawatiran pasar terhadap resesi AS mulai menurun. Berdasarkan survei dari Federal Reserve Bank of Philadelphia, prospek ekonomi negeri Paman Sam -julukan AS- dalam jangka pendek dinilai lebih baik dibandingkan tiga bulan lalu.

“Kekhawatiran resesi pada paruh pertama tahun 2024 telah mencair seperti (mencairnya) salju di sebagian besar negara yang telah melewati musim dingin ini,” tulis survei tersebut, dilansir Market Watch, Minggu (11/2/2024).





Peluang terjadinya resesi saat ini dinilai hanya sebesar 17,3%. Ekonom melihat produk domestik bruto (PDB) AS masih tetap positif pada kuartal pertama 2024. “Dalam kondisi normal, risiko resesi adalah sekitar 15%,” terang para ekonom.

Pelaku pasar meyakini The Fed dapat membawa ekonomi AS 'soft-landing', penurunan inflasi tanpa harus memicu kontraksi pertumbuhan ekonomi. Soft landing juga dapat diartikan bahwa ekonomi tetap tumbuh sementara inflasi mereda, meskipun masih dibayangi suku bunga tinggi.



PDB kuartal pertama AS diprediksi akan tumbuh 2,1%, naik dari ekspektasi survei mereka terakhir sebesar 0,8%. Secara rata-rata tahunan, ekonom memperkirakan PDB riil AS akan meningkat sebesar 2,4% pada tahun 2024. Angka tersebut naik 0,7 poin persentase dari survei sebelumnya.

Menurut survei tersebut, pasar tenaga kerja AS masih tetap kuat di tengah level suku bunga saat ini, dengan tingkat pengangguran pada akhir tahun ini diyakini mencapai 4%, naik dari 3,7% pada bulan Januari.

“Inflasi, yang diukur dengan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE Index), akan terus melambat dan mengakhiri tahun ini tepat di atas target The Fed pada tingkat tahunan sebesar 2,1%,” tutup survei tersebut.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More