5 Fakta Resesi Ekonomi Inggris dan Apa Saja Dampaknya
Sabtu, 17 Februari 2024 - 17:36 WIB
JAKARTA - Resesi ekonomi Inggris kini tengah jadi topik yang hangat diperbincangkan. Negeri Ratu Elizabeth -julukan Inggris- itu telah tergelincir ke jurang resesi setelah gagal tumbuh positif selama dua kuartal berturut-turut.
Menurut BBC, perekonomian Inggris pada akhir 2023 telah menyusut 0,3% yang berarti lebih rendah dari perkiraan yang dibuat pada bulan Oktober dan Desember tahun lalu setelah mengalami kontraksi pada bulan Juli dan September.
Produk domestik bruto (PDB) Inggris pada paruh kedua tahun 2023, mengalami kontraksi sebesar 0,3% dalam tiga bulan hingga Desember. Pelemahan ini mengikuti kuartal sebelumnya yang juga menyusut 0,1% antara periode Juli dan September 2023, menurut data resmi.
Inggris dianggap berada dalam resesi jika PDB turun selama dua periode tiga bulanan berturut-turut.
Office for National Statistics (ONS) memperkirakan jika perekonomian Inggris hanya tumbuh sebesar 0,1 % sepanjang tahun 2023.
Jika pandemi Covid-19 dikecualikan, maka angka tersebut jadi pertumbuhan tahunan terlemah Inggris sejak tahun 2009 ketika negara-negara besar tengah terguncang krisis keuangan global.
Menurut BBC, perekonomian Inggris pada akhir 2023 telah menyusut 0,3% yang berarti lebih rendah dari perkiraan yang dibuat pada bulan Oktober dan Desember tahun lalu setelah mengalami kontraksi pada bulan Juli dan September.
Produk domestik bruto (PDB) Inggris pada paruh kedua tahun 2023, mengalami kontraksi sebesar 0,3% dalam tiga bulan hingga Desember. Pelemahan ini mengikuti kuartal sebelumnya yang juga menyusut 0,1% antara periode Juli dan September 2023, menurut data resmi.
Inggris dianggap berada dalam resesi jika PDB turun selama dua periode tiga bulanan berturut-turut.
Berikut 5 fakta resesi ekonomi Inggris:
1. Alami Pertumbuhan Ekonomi Terlemah sejak 2009
Office for National Statistics (ONS) memperkirakan jika perekonomian Inggris hanya tumbuh sebesar 0,1 % sepanjang tahun 2023.
Jika pandemi Covid-19 dikecualikan, maka angka tersebut jadi pertumbuhan tahunan terlemah Inggris sejak tahun 2009 ketika negara-negara besar tengah terguncang krisis keuangan global.
Lihat Juga :
tulis komentar anda