IHSG Hari Ini Berpotensi Koreksi Sehat di Kisaran 7.275-7.396
Jum'at, 23 Februari 2024 - 07:29 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah pada sepanjang perdagangan dengan pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.275 – 7.396.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan sebelumnya, melemahnya IHSG masih dalam batas aman, namun sepertinya tidak untuk saham-saham blue chips.
"Pada perdagangan kemarin, IHSG melemah tipis dengan tekanan yang mayoritas datang dari saham-saham perbankan, hal ini bisa dianggap wajar karena adanya aksi profit taking dan siklus IHSG yang biasanya mencapai puncak di bulan Maret – April," tulis William dalam analisisnya, Jumat (23/2/2024).
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp412 miliar, menjadi sentimen negatif tambahan. Namun dari nilai penjualannya masih tergolong kecil.
"Pada saat ini, penting untuk memastikan bahwa baik IHSG maupun saham-saham pilihan Anda tidak mengalami patah tren, karena IHSG akan terlihat seperti koreksi sehat, namun saham yang terdistribusi cukup banyak," katanya.
Secara analisis teknikal, pergerakan IHSG masih dengan candlestick menguat di atas indikator MA5 dan masih bertahan di atas support 7300.
"Fase pengujian support ini masih berlanjut. Dari sisi bobot saham, IHSG tertekan oleh saham-saham perbankan yang mengalami pelemahan seperti BMRI BBRI BBCA," jelasnya.
Adapun indikator MACD nampak melandai, di sini terindikasi IHSG memasuki fase jenuh beli. Sedangkan untuk sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan saat ini.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan sebelumnya, melemahnya IHSG masih dalam batas aman, namun sepertinya tidak untuk saham-saham blue chips.
"Pada perdagangan kemarin, IHSG melemah tipis dengan tekanan yang mayoritas datang dari saham-saham perbankan, hal ini bisa dianggap wajar karena adanya aksi profit taking dan siklus IHSG yang biasanya mencapai puncak di bulan Maret – April," tulis William dalam analisisnya, Jumat (23/2/2024).
Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp412 miliar, menjadi sentimen negatif tambahan. Namun dari nilai penjualannya masih tergolong kecil.
Baca Juga
"Pada saat ini, penting untuk memastikan bahwa baik IHSG maupun saham-saham pilihan Anda tidak mengalami patah tren, karena IHSG akan terlihat seperti koreksi sehat, namun saham yang terdistribusi cukup banyak," katanya.
Secara analisis teknikal, pergerakan IHSG masih dengan candlestick menguat di atas indikator MA5 dan masih bertahan di atas support 7300.
"Fase pengujian support ini masih berlanjut. Dari sisi bobot saham, IHSG tertekan oleh saham-saham perbankan yang mengalami pelemahan seperti BMRI BBRI BBCA," jelasnya.
Adapun indikator MACD nampak melandai, di sini terindikasi IHSG memasuki fase jenuh beli. Sedangkan untuk sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan saat ini.
tulis komentar anda