Kisah Pendiri Mixue Berharta Rp18,6 Triliun, Mulai Bisnis dari Pinjaman Nenek, Kini Jadi Miliarder
Senin, 11 Maret 2024 - 06:37 WIB
Adik laki-lakinya Hongfu, yang sekarang menjabat sebagai CEO Mixue, bergabung dengan perusahaan pada tahun 2007 untuk menstandarisasi operasi dan manajemen. (Hongchao menjabat sebagai chairman Mixue.) Semua itu kemudian menjadi model waralaba perusahaan yang sukses.
Saat ini 99,8% dari 36.000 tokonya dioperasikan oleh 16.000 pewaralaba, menjadikannya salah satu operator waralaba terbesar di dunia. (Mixue memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah lokasi Dunkin dan hampir dua kali lipat total Burger Kings.)
Mixue yang memiliki 84 paten China dan mengoperasikan pabriknya sendiri, menjual segalanya mulai dari peralatan dapur hingga bahan-bahan termasuk sirup, susu, teh, kopi, dan buah kepada pewaralabanya.
Kedua bersaudara itu terus berinovasi selama bertahun-tahun. Dimana mereka membuka kedai kopi Lucky Cup pertama mereka pada tahun 2017 yang saat ini memiliki 2.900 lokasi.
Mereka mengekspor brand Mixue ke Hanoi, Vietnam pada tahun 2018; hari ini ada juga toko-toko di negara-negara seperti Kanada, Indonesia, Jepang dan Korea Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka memperkenalkan maskot "Snow King" yang sekarang sangat terkenal dan mulai memperkenalkan video musik dan audio yang ditampilkan di toko-tokonya.
Lagu tema Mixue, "I Love You, You Love Me, Mixue Ice Cream & Tea," yang menampilkan Raja Salju, telah ditonton 24 juta di Bilibili, setara dengan YouTube di China. Snow King juga menjadi serial TV animasi dan memainkan peran kunci di festival Ice Cream Music perusahaan.
Keluarga Zhang masuk dalam jajaran miliarder yang mendapatkan kekayaan mereka dari menjual minuman boba yang populer di kalangan milenium dan Gen Z di Asia dan AS. Miliarder bubble tea lainnya termasuk Wang Xiaokun, pendiri dan ketua Cha Panda.
Lalu ada Peng Xin dan Zhao Lin, tim suami-istri yang menjadi saingan Mixue, dengan brandnya Nayuki, menjadi miliarder setelah melakukan IPO perusahaan di Hong Kong pada tahun 2021. Tetapi pasangan ini telah keluar dari jajaran miliarder menyusul penurunan 80% dalam harga saham yang dipicu oleh masalah keamanan pangan.
Saat ini 99,8% dari 36.000 tokonya dioperasikan oleh 16.000 pewaralaba, menjadikannya salah satu operator waralaba terbesar di dunia. (Mixue memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah lokasi Dunkin dan hampir dua kali lipat total Burger Kings.)
Mixue yang memiliki 84 paten China dan mengoperasikan pabriknya sendiri, menjual segalanya mulai dari peralatan dapur hingga bahan-bahan termasuk sirup, susu, teh, kopi, dan buah kepada pewaralabanya.
Kedua bersaudara itu terus berinovasi selama bertahun-tahun. Dimana mereka membuka kedai kopi Lucky Cup pertama mereka pada tahun 2017 yang saat ini memiliki 2.900 lokasi.
Mereka mengekspor brand Mixue ke Hanoi, Vietnam pada tahun 2018; hari ini ada juga toko-toko di negara-negara seperti Kanada, Indonesia, Jepang dan Korea Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka memperkenalkan maskot "Snow King" yang sekarang sangat terkenal dan mulai memperkenalkan video musik dan audio yang ditampilkan di toko-tokonya.
Lagu tema Mixue, "I Love You, You Love Me, Mixue Ice Cream & Tea," yang menampilkan Raja Salju, telah ditonton 24 juta di Bilibili, setara dengan YouTube di China. Snow King juga menjadi serial TV animasi dan memainkan peran kunci di festival Ice Cream Music perusahaan.
Keluarga Zhang masuk dalam jajaran miliarder yang mendapatkan kekayaan mereka dari menjual minuman boba yang populer di kalangan milenium dan Gen Z di Asia dan AS. Miliarder bubble tea lainnya termasuk Wang Xiaokun, pendiri dan ketua Cha Panda.
Lalu ada Peng Xin dan Zhao Lin, tim suami-istri yang menjadi saingan Mixue, dengan brandnya Nayuki, menjadi miliarder setelah melakukan IPO perusahaan di Hong Kong pada tahun 2021. Tetapi pasangan ini telah keluar dari jajaran miliarder menyusul penurunan 80% dalam harga saham yang dipicu oleh masalah keamanan pangan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda