Bos Freeport Temui Jokowi di Istana, Singgung Perpanjangan Izin
Kamis, 28 Maret 2024 - 13:48 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas hari ini menemui Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) di Istana Kepresidenan. Tak sendirian, Tony datang bersama Chairman & CEO Freeport McMoran Inc Richard Adkerson dan Komisaris PT Freeport Indonesia Kathleen Quirk.
Dalam pertemuan tersebut, Tony bercerita, pihaknya melaporkan perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Manyar, Kabupaten Gresik. Selain itu, dibahas pula beberapa hal lain dan juga perpanjangan izin usaha untuk perusahaan tambang emas dan tembaga tersebut.
"Jadi kami tadi saya bersama Richard Adkerson dan Kathleen Quirk bertemu Presiden untuk menyampaikan perkembangan terkini dari situasi pertambangan di upstream," kata Tony di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Tony mengatakan, dirinya melaporkan progres smelter di Manyar Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2024 nanti. "Terutama progres smelter yang mencapai lebih dari 92% dengan harapan bisa selesai Mei. Dan segera beroperasi pada bulan Juni tahun ini dan nanti akan berproduksi penuh di tahun 2024 ini," jelas Tony.
Tony juga mengaku ada pembahasan mengenai perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Disinggung sedikit, tapi enggak bahas secara detail. Kan waktunya enggak panjang kan, itu sudah dibahas sebelumnya," tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, Tony bercerita, pihaknya melaporkan perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Manyar, Kabupaten Gresik. Selain itu, dibahas pula beberapa hal lain dan juga perpanjangan izin usaha untuk perusahaan tambang emas dan tembaga tersebut.
"Jadi kami tadi saya bersama Richard Adkerson dan Kathleen Quirk bertemu Presiden untuk menyampaikan perkembangan terkini dari situasi pertambangan di upstream," kata Tony di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Tony mengatakan, dirinya melaporkan progres smelter di Manyar Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2024 nanti. "Terutama progres smelter yang mencapai lebih dari 92% dengan harapan bisa selesai Mei. Dan segera beroperasi pada bulan Juni tahun ini dan nanti akan berproduksi penuh di tahun 2024 ini," jelas Tony.
Tony juga mengaku ada pembahasan mengenai perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Disinggung sedikit, tapi enggak bahas secara detail. Kan waktunya enggak panjang kan, itu sudah dibahas sebelumnya," tuturnya.
(fjo)
tulis komentar anda