Beras Masih Mahal, Padahal Harga Gabah Turun! Bos Bulog Buka Suara
Jum'at, 03 Mei 2024 - 14:11 WIB
“Kedua, masalah situasi internasional dengan ketegangan geopolitik, plus kurs (USD) itu akan membuat juga harga internasional masih akan fluktuasi. Pedagang juga tahu itu, jadi tampaknya teman-teman di ritel itu memperhitungkan faktor-faktor tadi,” beber dia.
“Itulah sebabnya ke depan saya kira dalam usaha untuk menstabilkan pangan, khususnya beras harus lebih punya lagi kemampuan di ritel ya,” lanjut Bayu.
Kendati begitu, Bulog berkomitmen menyusun program strategis agar bisa merespons kondisi pasar di tingkat global dan lokal. Sehingga harga beras ditingkat petani masih tetap stabil.
“Pemerintah juga punya instrumen untuk melakukan intervensi di ritel ya. Jadi kita amankan harga petani jangan sampai mereka menjadi merugi, tapi pada saat yang sama punya intervensi yang non bantuan pangan. Karena bantuan pangan itu adalah untuk kelompok masyarakat yang relatif berpendapatan rendah,” tukasnya.
“Itulah sebabnya ke depan saya kira dalam usaha untuk menstabilkan pangan, khususnya beras harus lebih punya lagi kemampuan di ritel ya,” lanjut Bayu.
Kendati begitu, Bulog berkomitmen menyusun program strategis agar bisa merespons kondisi pasar di tingkat global dan lokal. Sehingga harga beras ditingkat petani masih tetap stabil.
“Pemerintah juga punya instrumen untuk melakukan intervensi di ritel ya. Jadi kita amankan harga petani jangan sampai mereka menjadi merugi, tapi pada saat yang sama punya intervensi yang non bantuan pangan. Karena bantuan pangan itu adalah untuk kelompok masyarakat yang relatif berpendapatan rendah,” tukasnya.
(akr)
tulis komentar anda