China Tak Bisa Diabaikan, JPMOrgan Ungkap Seberapa Pentingnya Bagi Dunia
Jum'at, 24 Mei 2024 - 14:37 WIB
SHANGHAI - China adalah pemain penting dalam panggung ekonomi global yang tidak bisa dikesampingkan. Hal itu disampaikan oleh CEO JPMorgan Asia Pasifik Sjoerd Leenart saat Global China Summit tahunan ke-20 di Shanghai, Kamis (23/5) kemarin.
Menurutnya, banyak perusahaan internasional berinvestasi di negara dengan kekuatan ekonomi, meski ada retorika politik yang berlaku. "Anda tidak bisa mengabaikannya, Anda harus melakukan bisnis di sana (China), bahkan jika Anda memutuskan untuk tidak melakukan bisnis di sana, Anda perlu memahami apa yang sedang terjadi," ungkap Leenart.
Ia juga menambahkan, apa yang terjadi di China "mempengaruhi setiap industri di seluruh dunia," sambungnya.
Menurut laporan CNBC, China saat ini menyumbang 19% dari PDB dan 48% dari PDB Asia dalam hal paritas daya beli.
Leenart juga menggarisbawahi pentingnya China dalam bisnis perbankan, investasi di kawasan itu. "Perbankan di Asia tidak akan pernah bisa berkecepatan penuh jika China tidak berjalan," klaimnya.
Dia mencatat, bahwa meskipun investasi asing langsung ke China merosot tajam pada tahun lalu, kondisi tersebut menurutnya harus dilihat dalam konteks yang lebih luas dari pertumbuhan FDI selama 50 tahun terakhir. "Setiap pasar akan mengambil jeda," kata Leenart.
Menurut Leenart, dirinya melihat banyak peluang di China. "Saya pikir (orang China) memiliki banyak hal untuk dijual ke dunia, dan produk itu akan dibutuhkan di seluruh dunia," bebernya.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu diproyeksi bakal tumbuh 5,2% pada tahun 2024, menurut Zhu Haibin, kepala ekonom China di JPMorgan. Perkiraan itu merupakan revisi ke arah lebih baik dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,9%.
Sementara itu Ekonom mengumumkan, angka terbarunya selama KTT Shanghai, tercatat bahwa pertumbuhan ekonomi 5,3% secara year to year di negara itu pada kuartal pertama tahun 2024 telah melampaui ekspektasi pasar dan menandai awal yang kuat untuk tahun ini.
CEO JPMorgan Jamie Dimon mengatakan, kepada Sky News bulan ini bahwa ia mendukung keterlibatan penuh dengan China, sembari menambahkan bahwa meskipun pesaing sengit, mereka "bukan musuh" dunia Barat.
Menurutnya, banyak perusahaan internasional berinvestasi di negara dengan kekuatan ekonomi, meski ada retorika politik yang berlaku. "Anda tidak bisa mengabaikannya, Anda harus melakukan bisnis di sana (China), bahkan jika Anda memutuskan untuk tidak melakukan bisnis di sana, Anda perlu memahami apa yang sedang terjadi," ungkap Leenart.
Ia juga menambahkan, apa yang terjadi di China "mempengaruhi setiap industri di seluruh dunia," sambungnya.
Menurut laporan CNBC, China saat ini menyumbang 19% dari PDB dan 48% dari PDB Asia dalam hal paritas daya beli.
Leenart juga menggarisbawahi pentingnya China dalam bisnis perbankan, investasi di kawasan itu. "Perbankan di Asia tidak akan pernah bisa berkecepatan penuh jika China tidak berjalan," klaimnya.
Dia mencatat, bahwa meskipun investasi asing langsung ke China merosot tajam pada tahun lalu, kondisi tersebut menurutnya harus dilihat dalam konteks yang lebih luas dari pertumbuhan FDI selama 50 tahun terakhir. "Setiap pasar akan mengambil jeda," kata Leenart.
Menurut Leenart, dirinya melihat banyak peluang di China. "Saya pikir (orang China) memiliki banyak hal untuk dijual ke dunia, dan produk itu akan dibutuhkan di seluruh dunia," bebernya.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu diproyeksi bakal tumbuh 5,2% pada tahun 2024, menurut Zhu Haibin, kepala ekonom China di JPMorgan. Perkiraan itu merupakan revisi ke arah lebih baik dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,9%.
Sementara itu Ekonom mengumumkan, angka terbarunya selama KTT Shanghai, tercatat bahwa pertumbuhan ekonomi 5,3% secara year to year di negara itu pada kuartal pertama tahun 2024 telah melampaui ekspektasi pasar dan menandai awal yang kuat untuk tahun ini.
CEO JPMorgan Jamie Dimon mengatakan, kepada Sky News bulan ini bahwa ia mendukung keterlibatan penuh dengan China, sembari menambahkan bahwa meskipun pesaing sengit, mereka "bukan musuh" dunia Barat.
(akr)
tulis komentar anda